terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Lawan Hoaks, kumparan Ikut Workshop di Kamboja Bersama Jurnalis Asia Tenggara - my blog
Jun 6th 2024, 23:43, by Rizki Baiquni Pratama, kumparanNEWS
Di tengah gempuran berita hoaks yang menyebar di media sosial, kumparan berkesempatan mengikuti workshop bertajuk 'The Role of Media in Combating Disinformation and Fake News in AI Context for Regional Peace, Stability, and Prosperity' di Phnom Penh, Kamboja, yang diselenggarakan pada 5-6 Juni 2024.
Workshop tersebut dihadiri 72 peserta yang terdiri dari jurnalis, perwakilan pemerintah, serta peneliti. Selain kumparan, peserta lain berasal dari Malaysia, Filipina, China, serta tentu saja Kamboja.
Acara ini diselenggarakan oleh Royal Academy of Cambodia (RAC), International Relation Institute of Cambodia (IRIC), serta Club of Cambodia Club Journalist (CCJ).
Menurut Direktur Jenderal IRIC Kin Phea, saat ini Kamboja dan negara-negara ASEAN tidak siap menanggapi tantangan baru dalam menghadapi ancaman yang disebabkan teknologi digital.
Selain itu, kata dia, negara-negara ASEAN juga tak siap dalam menangani penyebaran disinformasi dan perang kognitif. Oleh karenanya, menurut Phea, workshop ini bertujuan untuk bertukar informasi dan secara kolektif memerangi ancaman disinformasi di wilayah ASEAN.
"Workshop ini berfungsi sebagai sumber daya penting, yang memungkinkan jurnalis untuk berbagi informasi, saling mendukung, dan secara kolektif memerangi ancaman disinformasi di tingkat regional, memperkuat ketahanan komunitas ASEAN terhadap disinformasi dan berita palsu," kata Phea di Royal Academy of Cambodia, Rabu (5/6).
Sementara itu, wakil menteri informasi Kamboja, Chum Kosal, menyebut jurnalis punya peran penting dalam memerangi hoaks. Menurutnya, pertukaran informasi harus terus diperkuat dan diperluas agar lebih transparan dan akuntabel.
"Jurnalis harus memperkuat etika profesionalnya agar liputannya dapat dipercaya publik dan tidak menyebarkan informasi palsu, misrepresentasi, hasutan, penghinaan yang mengarah pada kebencian, kebencian, dan konflik," kata Chum Kosal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar