terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
Setiap bidang ilmu pengetahuan selalu mempunyai tokoh penemu tersendiri, demikian pula dengan ilmu matematika. Siapa penemu matematika? Matematika sebagai bidang ilmu tentang bilangan tidak mempunyai satu penemu (tunggal), melainkan banyak tokoh.
Para tokoh matematika tersebut memberi kontribusi yang beragam. Hal itu dapat terlihat dari keberagaman materi matematika, contohnya pythagoras dan rasio trigonometri
Siapa Penemu Matematika? Ini Daftarnya
Ilustrasi Siapa Penemu Matematika. Sumber: Pexels/Jeswin Thomas
Matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang bilangan serta hubungan antarbilangan. Ilmu pengetahuan tersebut mencakup banyak materi kompleks yang berasal dari sejumlah penemu. Siapa penemu matematika?
Penemu matematika meliputi banyak tokoh. Berikut adalah lima contoh tokoh yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan ilmu matematika.
1. Al-Marwazi
Dikutip dari buku 1000+ Kejayaan Sains Muslim, Somadinata (2016: 124), Al-Marwazi adalah orang yang pertama kali menjelaskan tentang rasio trigonometri, yaitu sinus, kosiunus, tangen, dan cotangen.
Tokoh matematika kelahiran Merv, Khorasan tersebut meraih kesuksesannya di Baghdad. Pada tahun 830, Al-Marwazi sudah memperkenalkan konsep bayangan, umbra. Tokoh matematika tersebut juga menyusun tabel bayangan trigonometri.
2. Jamshid Al-Kashi
Jamshid Al-Kashi adalah penemu Hukum Kosinus. Al-Kashi memberikan alasan jelas tentang penyebab Hukum Kosinus dapat digunakan untuk memecahkan berbagai macam masalah yang memiliki kaitan dengan segitiga.
3. Pythagoras
Dikutip dari buku Yes! Aku Lulus UN SMA/MA IPA, Iriyanto, dkk. (2015: 81), Pythagoras merupakan penemu Teorema Pythagoras. Pria kelahiran Yunani tahun 580 SM tersebut menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya.
4. Euclid
Euclid adalah Bapak Geometri. Mengutip dari buku yang sama karya Iriyanto, dkk. (2015: 81), Euclid berhasil membuat acuan dasar-dasar geometri. Euclid mengungkapkan bahwa hukum alam tak lain adalah pemikiran matematika Tuhan.
5. Archimedes
Archimedes merupakan ahli ternama di bidang matematika, fisika, dan astronomi. Ahli kelahiran 287 SM tersebut berhasil menemukan perhitungan tentang lengkungan bola yang kemudian dinyatakan dalam bentuk pi (𝜋).
Jadi, pertanyaan siapa penemu matematika tidak memiliki satu jawaban. Keadaan itu terjadi karena matematika merupakan bidang ilmu yang melibatkan banyak tokoh untuk menemukan perhitungan. Contohnya, perhitungan pi, pythagoras, dan trigonometri. (AA)
Jan 11th 2025, 18:06, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS
Dmanisis Gora dilindungi oleh dua lapisan benteng. Foto: Antiquity/Nathaniel Erb-Satullo
Benteng raksasa dari Zaman Perunggu ditemukan di pegunungan Kaukasus, Georgia. Belum diketahui apa fungsi dari benteng raksasa yang dibangun di persimpangan antara Eropa dan Asia tersebut.
Dikenal sebagai Dmanisis Gora, pemukiman dengan benteng raksasa ini telah mengalahkan seluruh benteng yang pernah ditemukan di situs. Hanya sedikit petunjuk yang arkeolog temukan sehingga sulit untuk menentukan siapa yang menempati pemukiman ini.
Dmanisis Gora adalah satu dari banyak pemukiman benteng yang ditemukan di Kaukasus Selatan antara milenium kedua dan pertama SM, berusia sekitar 3.000 tahun. Benteng pertama ditemukan pada 2018, dan setahun kemudian, peneliti menemukan sisa-sisa tembok benteng kedua yang mengelilingi bagian dalam, sehingga memperluas ukuran pemukiman tersebut.
Saking besarnya, seluruh lanskap Dmanisis Gora hanya bisa diungkap menggunakan drone. Para peneliti mengambil total 11.000 foto udara situs Dmanisis Gora. Foto-foto itu mereka gabungkan sehingga menghasilkan gambaran benteng yang lengkap.
"Hasil survei ini menunjukkan bahwa lokasi tersebut 40 kali lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, termasuk pemukiman besar yang dilindungi oleh tembong benteng sepanjang 1 kilometer," papar Dr. Nathaniel Erb-Satullo, penulis utama studi, dikutip dari IFL Science.
"Kumpulan data ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi fitur fotografi yang detail dan membuat peta yang akurat dari semua benteng, kuburan, lapangan, dan bangunan baut lainnya di dalam pemukiman luar."
Foto yang menunjukkan tembok benteng luar. Foto: Antiquity/Nathaniel Erb-Satullo
Studi yang terbit di jurnal Antiquity mengungkapkan, dinding benteng bagian dalam dan luar tampaknya sebagai satu sistem pertahanan yang saling menopang. Artinya, kedua benteng berfungsi sebagai satu sistem penghalang dan pelindung yang kuat.
Keduanya dibangun dengan gaya yang sama, menggunakan batu-batu kasar yang disusun tanpa menggunakan mortar, menjadi dinding setelah sekitar 2 meter.
Temuan ini menunjukkan kedua benteng dibangun pada waktu yang sama, dan menandakan pemukiman bagian dalam dan luar merupakan bagian dari satu situs besar.
"Jika pendudukan benteng bagian dalam dan permukiman bagian luar hampir sezaman, seperti yang kami sarankan, permukiman ini akan menjadi salah satu permukiman terbesar yang diketahui di Kaukasus Selatan pada Zaman Perunggu dan Zaman Besi Akhir," tulis para peneliti.
Namun yang bikin bingung, pemukiman di sana nyaris tidak memiliki artefak arkeologi. Artinya, permukiman ini kemungkinan dihuni oleh banyak orang dan ditinggalkan tak lama setelah didirikan.
Peneliti juga menduga, benteng hanya digunakan di musim-musim tertentu, berpotensi sebagai tempat persinggahan para penggembala selama musim semi dan musim gugur. Kendati sampai saat ini alasan pasti di balik pembangunan situs arkeologi tersebut masih menjadi misteri.
"Studi lebih lanjut akan mulai memberikan wawasan berbagai bidang seperti kepadatan dan intensitas populasi, pergerakan ternak, dan praktik pertanian," papar Erb-Satullo.