Berita mengenai situs pemerintah yang sering terkena serangan bukan lagi hal yang aneh didengar. Kini, ahli memaparkan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Untuk permasalahan situs pemerintah yang kerap mendapat serangan dari hacker (peretas), pakar keamanan ITB Agung Harsoyo menyebutkan, permasalahan bukan terletak pada teknologi atau solusi yang dipakai.
"Keamanan bukan menyangkut masalah tersebut melainkan proses yang terjadi di dalamnya," ujarnya saat diwawancara INILAH.COM via telepon (20/7).
Pria yang akrab disapa Agung ini mencontohkan, seperti pada kunci dan pintu, dalam kasus ini, maling akan selalu punya cara membobol pintu, begitu pula pemilik pintu yang terus menemukan cara menangkalnya.
"Kerentanan ini lebih dikarenakan pada governance yang ada dalam keamanan itu sendiri," paparnya.
Pasalnya, seperti diketahui, dalam proses tersebut, semua hal mulai dari pengenalan hingga solusi untuk menangkal serangan ditentukan dalam proses tersebut.
Meski begitu, mengingat pemerintah memiliki dana yang tak sedikit dalam hal ini, Agung yakin pemerintah sedang bekerja keras untuk melindungi situs-situsnya dari serangan peretas.
Ia mengakui, serangan bisa berasal dari mana saja namun dalam kasus ini, malware berpeluang besar menjadi 'alat' pemulus tujuan peretas.
Agung mengaku, antara peretas dan pemerintah bak perlombaan memperebutkan 'piala'. "Antara menjaga keamanan dan serangan ibaratnya seperti lomba yang diselenggarakan tiap hari," tuturnya.