terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Harmoni dan Simfoni Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Harmoni dan Simfoni Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia
Jul 5th 2024, 11:04, by Priscilla Andrearini, kumparanNEWS

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, Soprano Mariska Setiawan, dan Komposer dan Pianis Ananda Sukarlan sedang berfoto bersama di konser musik 'Notes of Friendship': Simfoni Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia ke 75 Tahun' Foto: Priscilla Brenda/kumparan
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, Soprano Mariska Setiawan, dan Komposer dan Pianis Ananda Sukarlan sedang berfoto bersama di konser musik 'Notes of Friendship': Simfoni Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia ke 75 Tahun' Foto: Priscilla Brenda/kumparan

Kedutaan Besar Australia di Jakarta menggelar konser musik 'Notes of Friendship': Simfoni Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia ke 75 Tahun' pada Kamis (04/07). Ini merupakan konser musik kolaborasi antara musisi Indonesia dan Australia.

Perayaan ini menampilkan kuartet gesek dari Melbourne Symphony Orchestra (MSO), komposer dan pianis, Ananda Sukarlan, dan soprano muda asal Surabaya, Mariska Setiawan.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams turut hadir dalam perayaan konser musik ini. Ia turut menjelaskan bahwa musik memiliki kekuatan lebih dalam menghubungkan tiap pribadi dengan latar belakang yang berbeda.

"Musik memiliki kekuatan untuk melampaui batas dan menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang. Kolaborasi istimewa ini merayakan hubungan erat antara Australia dan indonesia," jelas Penny di JS Bach Recital Hall, Jakarta.

Kedutaan Besar Australia menggelar kolaborasi konser musik dalam rangkaian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia di JS Bach Recital Hall, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Foto: Priscilla Brenda/kumparan
Kedutaan Besar Australia menggelar kolaborasi konser musik dalam rangkaian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia di JS Bach Recital Hall, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Foto: Priscilla Brenda/kumparan

Pernyataan tersebut turut didukung oleh soprano satu-satunya di konser ini, Mariska Setiawan. Perempuan yang telah belajar vokal sejak 2007 mengungkapkan bahwa musik merupakan bahasa universal yang memutus hambatan berbahasa.

"Kalau misalnya kita saling nggak bisa bahasa satu sama lain. It's okay karena kita bisa dipersatukan sama bahasa universal, bahasa musik," ungkap Mariska.

Karya Perdana

Kedutaan Besar Australia menggelar kolaborasi konser musik dalam rangkaian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia di JS Bach Recital Hall, Jakarta, Kamis (4/7/2024).  Foto: Priscilla Brenda/kumparan
Kedutaan Besar Australia menggelar kolaborasi konser musik dalam rangkaian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia di JS Bach Recital Hall, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Foto: Priscilla Brenda/kumparan

Untuk merayakan hubungan diplomatik ini Ananda secara khusus menciptakan karya "Two Australian Songs" berdasarkan puisi dua penyair legendaris Australia. Karya ini perdana ditampilkan dalam kesempatan perayaan hubungan diplomatik Indonesia.

"Ini kan pertunjukan perdananya dan pertunjukan perdananya tentu saja harus orang Indonesia. Jadi pemainnya Australia, penyairnya Australia, komposernya Indonesia, penyanyinya Indonesia," ungkap Ananda Sukarlan di hadapan awak media.

Selain lagu perdana, Ananda turut menampilkan penggabungan dua lagu asal Australia dan Indonesia, yaitu 'Waltzing Matilda' dan 'Kampung Nang Jauh Dimato'. Karya ini diberi judul 'I Wish Mathilda Had Waltz To Minang'

Selain Ananda, MSO turut membawakan karya yang diproduksi oleh mereka yaitu 'Long Time Living Here'. Karya ini diproduksi untuk memberi pemahaman lebih dalam tentang budaya suku pribumi Australia melalui kesempatan bernyanyi dalam bahasa kuno masyarakat Gadigal.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: