terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Tubuh Antroposen: Pameran Seni yang Menyoal Krisis Ekologi - my blog
Jul 6th 2024, 11:22, by Robby Bouceu, kumparanNEWS
Banyak orang menyambangi Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space, Jumat petang (5/7). Muda-mudi hingga lansia, semuanya datang dengan maksud sama, yakni menyaksikan Pameran Tubuh Antroposen, pameran tunggal bagi seniman Asmudjo J. Irianto.
Kepada kumparan, pria berambut gondrong itu menjelaskan bahwa Antroposen merupakan terminologi untuk menunjuk era geologi bumi mutakhir. Periodenya sendiri ditandai dengan perilaku manusia yang telah secara signifikan mempengaruhi kondisi ekologi bumi, semisal lewat industrialisasi dan modernisasi.
"Kalau ini berlangsung terus tanpa upaya preventif, ya bumi tidak habitable, tidak bisa didiami. Karena seperti global warming, naiknya permukaan laut itu berefek ke manusia," katanya soal dampak ekstrim dari perilaku tersebut, Jumat (5/7).
Untuk menyampaikan gagasan tersebut, dia pun memamerkan macam-macam lukisan serta patung-patung tubuh manusia, yang ditafsirkan rusak terdampak krisis ekologi. Mulai dari lukisan alam yang berkarat, tubuh yang mengucurkan oli, hingga ada juga yang tampak mengeluarkan jamur.
Mengenai inspirasi karyanya, Asmudjo mengaku bahwa itu bertolak dari konsep seni rupa kontemporer sendiri, yang menempatkan karya mesti jadi medium refleksi atas kondisi-kondisi kritis yang relevan.
"Nah, seni rupa kontemporer itu dianggap penting, kalau dia merefleksikan atau mengkritik kondisi kritis. Apa yang penting? Ya kondisi sosial-budaya, termasuk ekologi. Makannya, kemudian saya ambil situasi kritis itu era antroposen tadi," ungkapnya.
Sehubung dengan itu, dia berharap karyanya dapat jadi semacam pengingat atas masalah-masalah ekologi yang terjadi. Atau setidaknya, jadi sebuah mekanisme alternatif, untuk memahami masalah lingkungan yang kian menjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar