terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
PBSI Protes Keras BWF soal Salah Hitung Poin, Bunuh Semangat Fair Play - my blog
Jul 12th 2024, 23:21, by Soni Insan Bagus L, kumparanSPORT
PBSI kecewa dengan kesalahan yang dilakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia, BWF. Hal ini terkait salah hitung poin dalam persaingan menuju Olimpiade Paris 2024.
Hal ini dituturkan oleh Sekretaris Jenderal PBSI, Fadil Imran. Ia menilai bahwa kesalahan yang dilakukan BWF tidak hanya merugikan Indonesia, tapi semua atlet yang bersaing menuju Olimpiade.
"Kesalahan perhitungan yang dilakukan BWF secara langsung tidak hanya merugikan pasangan Indonesia, khususnya Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, tetapi juga seluruh pasangan yang bertarung di Road to Paris 2024," kata Fadil Imran dalam pernyataan resmi, Jumat (12/7).
Fadil Imran menilai kesalahan BWF membunuh semangat fair play bulu tangkis Olimpiade. Adapun salah hitung Road to Paris yang dilakukan BWF berakibat ganda putra Prancis, Ronan Labar/Lucas Corvee, bisa tampil di Olimpiade Paris 2024 meski dari peringkat kualifikasi tidak lolos.
Awalnya, Labar/Corvee ada dalam zona lolos Olimpiade, namun BWF merevisi salah hitung dan membuat rekan senegaranya, Christo Popov/Toma Junior Popov, ada di peringkat 37 dan Labar/Corvee di peringkat 38. Hal itu membuat Labar/Corvee tak lolos Olimpiade.
Labar/Corve lantas menggugat BWF ke CAS. Kemudian, CAS mengabulkan tuntutan tersebut sehingga Labar/Corvee bisa bermain di Olimpiade 2024.
Hal ini membuat peserta ganda putra di Olimpiade 2024 menjadi 17 pasangan, pertama kali dalam sejarah. Sehingga, tiga grup berisikan empat pasangan, sementara satu grup akan diisi lima pasangan.
"Jika nanti Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto masuk ke grup itu [yang berisi lima pasangan], maka mereka akan bertanding empat kali di fase grup. Ini sangat merugikan karena ada penambahan satu pertandingan," kata Fadil.
Selanjutnya, PBSI akan bersurat resmi ke BWF dan meminta pertanggung jawaban induk bulu tangkis dunia itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar