terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Ridwan Kamil Bicara Budaya dan Bangun Jakarta Jadi Kota Global - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ridwan Kamil Bicara Budaya dan Bangun Jakarta Jadi Kota Global
Sep 24th 2024, 09:35, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS

Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) bersama calon wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono (kanan) memberikan pandangan dalam Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) bersama calon wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono (kanan) memberikan pandangan dalam Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), hadir dalam Dialog Publik Seni yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Banyak hal yang dibahas soal budaya dan bagaimana Jakarta dibangun ke depan lewat pendekatan budaya ini.

Ridwan Kamil menegaskan kebudayaan adalah identitas yang harus terus lestari meski Jakarta akan dibawa naik kelas menjadi kota global. Bagi dia, kebudayaan adalah identitas yang sangat penting.

"Budaya itu adalah identitas kita, dia yang membedakan kita dengan yang lain," kata Ridwan Kamil dalam diskusi yang digelar Senin (23/9).

Karena itu, meski Jakarta akan dibawa menjadi kota global oleh, Ridwan Kamil ingin budaya tetap kukuh sebagai salah satu fondasi membangun Jakarta.

"Bahwa kebudayaan adalah identitas yang penting, Jakarta adalah simpul luar biasa, going global. Tapi tidak boleh melupakan kebetawiannya, maka kami ada program yang namanya Gerbang Betawi," terang eks Gubernur Jawa Barat itu.

Gerbang Betawi adalah akronim dari Gerakan Membangun Kebudayaan Betawi. Program itu meliputi pendidikan, kesenian, arsitektur kota, hingga pelestarian situs-situs budaya.

Program tersebut bakal dikombinasikan dengan berbagai masukan dan saran yang disampaikan oleh masyarakat, di antaranya curhatan dari komunitas-komunitas pegiat budaya dan pecinta kesenian yang hadir dalam dialog di TIM. Dia ingin itu menjadi prioritas untuk diselesaikan.

"Jangka pendek dari saya dan Pak Suswono itu sebenarnya membereskan curhatan-curhatan yang tadi disampaikan. Itu paling konkret. Jadi, kalau curhatannya ada dinamika dengan Jakpro (terkait penggunaan TIM), ya sudah nanti kita tengahi apa masalahnya," ucap Emil.

Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) bersama calon wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono (kanan) memberikan pandangan dalam Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) bersama calon wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono (kanan) memberikan pandangan dalam Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Demikian pula dengan curhatan yang terkait dengan anggaran. Ridwan Kamil menyampaikan, dia bersama Suswono akan mencarikan solusi. Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) yang pernah menjadi wali kota Bandung itu pun mencontohkan optimalisasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menghadirkan Buku CSR Jakarta.

Dia memastikan bahwa salah satu Bab dalam buku tersebut berisi kebutuhan-kebutuhan untuk kelestarian budaya dan eksistensi pelaku seni.

"Di dalamnya ada Bab tentang kesenian. Sehingga orang orang yang punya akses kepada ekonomi dilobi oleh gubernurnya bisa menjadi patron di dalam yang namanya kebudayan. Sehingga tidak selalu bagi saya, pemajuan kebudayaan kesenian harus selalu seratus persen mengandalkan yang namanya anggaran," ungkap suami Atalia Praratya tersebut.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: