terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Parenting teman kumparanMOM untuk Jalin Kedekatan dengan Anak Perempuan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Parenting teman kumparanMOM untuk Jalin Kedekatan dengan Anak Perempuan
Sep 24th 2024, 10:00, by teman kumparan, teman kumparan

Ilustrasi Ibu dan Anak Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
Ilustrasi Ibu dan Anak Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock

Mendidik anak perempuan memang cukup tricky, ya, Moms. Tidak hanya memenuhi kebutuhan pendidikannya, sebagai orang tua, kamu juga harus memperhatikan perkembangan karakter dan moralnya.

Tentu, kamu mendambakan anak perempuan yang tangguh, baik hati, anggun, dan mampu menjaga martabatnya dengan baik. Menurut laman Raising Children Network, untuk membentuk karakter anak yang baik, orang tua harus memberikan pola asuh yang tepat.

Orang tua yang menjalin kedekatan dengan anak perempuan bisa menampakkan kasih sayangnya dengan jelas. Jadi, anak bisa merasakan kasih sayang tersebut dan tidak mencarinya lagi di luar rumah.

Member teman kumparanMOM yang punya anak perempuan cerita kalau pengalamannya mendidik anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki. Ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi.

Ingin tahu bagaimana cara teman kumparanMOM jalin kedekatan dengan anak perempuan? Yuk simak cerita lengkapnya lewat artikel berikut.

Cara teman kumparan Menjalin Kedekatan dengan Anak Perempuan

Alvita Arini, member teman kumparanMOM. Foto: dok istimewa
Alvita Arini, member teman kumparanMOM. Foto: dok istimewa

Reka Ayu, member teman kumparanMOM, punya anak perempuan usia 3 tahun. Untuk membangun kedekatan dengan si kecil, ia selalu melibatkan anak dalam setiap aktivitasnya.

"Setiap hari kerjaanku momong anakku. Biasanya, aku membangun kedekatan dengan si kecil dengan cara melibatkan dia dalam kegiatan sehari-hariku. Misalnya dengan melibatkan dia ketika memasak, mencuci baju, dan lain-lain," kata Reka kepada kumparan.

Sementara Alvita Arini, member lain teman kumparanMOM, punya cara lain untuk menjalin kedekatan dengan si kecil. Menurutnya, anak perempuan harus dilibatkan dalam peran rumah tangga sedini mungkin. Dengan begitu, anak bisa lebih akrab dengan orang tua, terutama ibunya.

Aktivitas yang dilakukan beragam, mulai dari memasak, baking, membuat kue atau puding, dan lain-lain. Anak perempuan juga bisa didampingi ketika sedang melakukan hobi yang disukainya, misalnya bermain di playground ataupun mewarnai gambar.

Ilustrasi anak memeluk ibu dan ayah.    Foto: Tom Wang/Shutterstock
Ilustrasi anak memeluk ibu dan ayah. Foto: Tom Wang/Shutterstock

Meski memiliki keterbatasan waktu karena harus bekerja Senin sampai Jumat, Alvita Arini tetap menyempatkan waktu untuk quality time bersama si kecil.

"Karena menjadi working mom waktunya lumayan terbatas, aku selalu mengusahakan untuk quality time bersama keluarga, khususnya anak, di waktu weekend," jelas Alvita.

Ketika anak beranjak remaja, tentu gaya parenting yang diterapkan perlu disesuaikan. Biasanya, anak remaja cenderung sulit diatur dan keras kepala.

Menurut laman Typeset, anak remaja mengalami perubahan fisik dan mental yang cukup pesat di usianya. Kondisi ini ditandai dengan perubahan proporsi tubuh dan kematangan seksualnya.

Ketika remaja, anak biasanya sudah mengenal cinta dan memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Ketika memasuki fase ini, Mama harus berhati-hati supaya anak tetap berada dalam koridor yang aman.

Mom Reka Ayu, member teman kumparanMOM. Foto: dok istimewa
Mom Reka Ayu, member teman kumparanMOM. Foto: dok istimewa

Berikan pemahaman kepada anak bahwa perasaan yang ia alami adalah hal wajar. Namun, anak harus membuat batasan (boundaries) yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama. Sehingga, kelak ia bisa menjaga diri dan kehormatannya dengan baik.

Reka Ayu, sebagai ibu yang memiliki anak perempuan, mengaku belum siap untuk menghadapi fase itu. Apalagi ketika anak sudah mengerti soal pacaran.

Katanya, apabila fase itu datang, ia akan membangun kedekatan lebih intens dengan anaknya. Sebagai orang tua sekaligus teman, Reka akan memberi tahu anaknya bahwa berteman dengan lawan jenis itu boleh, namun tetap menjaga batasan.

"Belum siap sih sebenarnya. Paling nanti aku kasih tau bahwa berteman dengan lawan jenis itu wajar asal jaga batasan. Jangan lupa beri tahu anak bagian-bagian yang tak boleh disentuh oleh orang lain sedini mungkin. Jadi, anak akan lebih menjaga diri," tutupnya.

Yuk berbagi pengalaman bersama ribuan ibu lainnya di komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: