terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Zulhas Curhat Pernah Didemo Karyawan hingga Tutup Pabrik Miliknya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Zulhas Curhat Pernah Didemo Karyawan hingga Tutup Pabrik Miliknya
Sep 23rd 2024, 13:10, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, Rabu (17/7/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, Rabu (17/7/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) bercerita soal pengalamannya memiliki usaha di sektor industri. Dia mengatakan usahanya itu berakhir ditutupm sebab ribuan karyawannya yang kerap kali berdemo.

Mulanya, Zulhas tengah membeberkan penyebab Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur RI yang semakin merosot dalam dua bulan terakhir dari semula ekspansi di atas ambang batas 50 pada 52,1 di Mei, 2024. Kemudian pada Juli kontraksi jadi 49,3 dan semakin menurun jadi 48,9 pada Agustus 2024.

Menurut Zulhas, salah satu penyebab semakin menurunnya kinerja manufaktur RI adalah maraknya impor ilegal. Dia kemudian meluruskan fenomena relokasi pabrik dari bagian barat Pulau Jawa ke Jawa Tengah.

Zulhas menuturkan hal ini tidak menunjukkan turunnya kinerja manufaktur, sebab meski terpantau tutup di kawasan industri Jakarta, Banten ataupun Jawa Barat, pabrik-pabrik tersebut mengalihkan investasinya ke timur Pulau Jawa.

Adapun penyebab pindahnya pabrik-pabrik tersebut direlokasi adalah murahnya Upah Minimum Provinsi (UMP) ataupun Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Tengah. Selain itu, dia melihat kondisi serikat pekerja di pabrik-pabrik di Jawa Tengah juga lebih kondusif dibanding di Jawa Barat, Banten ataupun Jakarta.

"Orangnya Jawa Tengah kan tahu sendiri, tenang, serikat pekerjanya itu dalam satu industri yang punya 20 ribu pegawai cuma satu, kadang-kadang malah nggak bikin mereka jadi suasana pekerjaan lebih kondusif, di sini Karawang, katanya satu industri serikat pekerjanya bisa 10, bisa 11 itu juga," kata Zulhas di Kawasan Industri Jatake, Tangerang, Banten, Senin (23/9).

Dia kemudian menceritakan pengalamannya berurusan dengan serikat pekerja yang menurutnya memusingkan. Zulhas bilang pernah didemo oleh ribuan pekerjanya 20 tahun yang lalu.

"Saya juga punya pengalaman, saya kan ada industri juga, 3.000 pegawai tiap hari demo, baru reformasi, 20 tahun yang lalu, saya pusing juga, ya saya tutup aja," tutur Zulhas.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: