terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

5 Dampak Buruk Sering Membentak Anak - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
5 Dampak Buruk Sering Membentak Anak
Sep 23rd 2024, 12:30, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Ilustrasi ibu membentak  anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu membentak anak. Foto: Shutter Stock

Punya anak yang disiplin, rasanya jadi harapan banyak orang tua. Itulah kenapa, peran orang tua sangat penting agar si kecil bisa belajar kedisiplinan sejak dini.

Salah satu hal yang sebaiknya jangan dilakukan orang tua dalam mendisiplinkan anak adalah sering membentaknya. Ya Moms, hal itu justru bisa menimbulkan dampak buruk untuk si kecil.

Dikutip dari Parents, para pakar menyebut sebagian besar orang tua pernah membentak. Instruktur psikiatri di Harvard Medical School sekaligus penulis Outsmarting Anger: 7 Steps for Defusing our Most Dangerous Emotion, Joseph Shrand, mengatakan, sebenarnya tidak ada yang salah dari perasaan marah.

"Orang-orang berteriak karena itu adalah respons mereka saat marah," ungkap Joseph.

Ya, Moms, terkadang kita tidak sadar sering membentak anak. Padahal, ada beberapa dampak buruk yang perlu diwaspadai.

Dampak Buruk bagi Anak yang Sering Dibentak

1. Tak Akan Mengubah Perilaku Anak

Psikolog klinis dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, Laura Markham mengatakan, berteriak merupakan cara melepaskan amarah. Namun, itu bukan cara efektif untuk mengubah perilaku.

anak sedih Foto: Shutterstock
anak sedih Foto: Shutterstock

Ya Moms, saat anak ketakutan, mereka masuk ke mode fight-or-flight dan pusat pembelajaran di otak mereka mati. Respons fight-or-flight adalah reaksi fisiologis yang terjadi ketika mengalami sesuatu yang dianggap otak sebagai ancaman. Dengan demikian, anak tidak dapat belajar ketika Anda membentak mereka.

"Berteriak adalah cara untuk melepaskan amarah. Tapi itu bukan cara yang efektif untuk mengubah perilaku," kata Markham.

2. Membuat Anak Merasa Direndahkan

Pakar menilai hal yang dapat membuat ikatan antara anak dan orang tua kuat adalah merasa sama-sama saling dihargai. Saat dimarahi, seseorang cenderung akan melihat dirinya dan mempertanyakan kemampuannya.

Selain itu, teriakan dan bentakan adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak berharga. Anak yang dimarahi dengan cara dibentak akan membuat mereka merasa sebagai musuh dan tidak dicintai.

3. Memicu Kecemasan Hingga Depresi

anak murung, sedih, bersalah, menyendiri Foto: Shutterstock
anak murung, sedih, bersalah, menyendiri Foto: Shutterstock

Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang dimarahi rentan terhadap kecemasan dan depresi. Markham menyebut, anak-anak meniru kecemasan dari orang tua.

Kemudian, cara orang tua bereaksi terhadap kesalahan yang mereka buat bisa membawa efek menenangkan atau malah merangsang kecemasan mereka. Dibentak bukanlah pengalaman yang menenangkan. Hal ini pada akhirnya akan menjadikan anak mudah cemas dan depresi.

4. Membentak Bukanlah Komunikasi yang Efektif

Anak-anak cenderung mengalami kesulitan untuk belajar mengatur emosi mereka sendiri, jika Anda tidak menunjukkan caranya.

Bentakan atau teriakan ketika orang tua marah akan dicontoh oleh anak-anak. Mereka pun cenderung melakukan hal yang sama ketika menghadapi situasi yang membuat mereka frustasi. Dengan kata lain, orang yang suka membentak akan membesarkan anak yang juga suka membentak.

5. Membawa Dampak Negatif Dalam Jangka Panjang

Ilustrasi anak sedih. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak sedih. Foto: Shutterstock

Sebuah studi menyebut "berteriak atau menjerit" sebagai salah satu ukuran "disiplin keras" di rumah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak-anak yang didisiplinkan dengan cara ini memiliki "prestasi sekolah yang buruk, masalah perilaku dan berperilaku negatif".

Kemudian sebuah studi di National Library of Medicine juga menyimpulkan bahwa bentakan akan mengubah cara otak anak berkembang. Tapi tak perlu cemas, satu kali berteriak atau tidak sengaja membentak anak tidak akan berdampak negatif.

Ya Moms, sebagai ibu kita memang tidak selalu sempurna. Namun, idealnya, kita bisa memahami apa yang ada di balik emosi diri kita sendiri. Bagaimana kita dapat mengelolanya dengan lebih baik dan bagaimana menangani ledakan emosi saat itu terjadi.

Markham mengakui, menahan diri untuk tidak membentak anak memang membutuhkan usaha dan hal itu perlu banyak waktu serta latihan. Yang terpenting, orang tua selalu ingat, meminimalisir bentakan ke anak akan membangun ikatan yang kuat dengan mereka.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: