terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Lebih dari 3.000 Bahan Kimia Masuk ke Tubuh Melalui Kemasan Makanan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Lebih dari 3.000 Bahan Kimia Masuk ke Tubuh Melalui Kemasan Makanan
Sep 22nd 2024, 11:35, by Azalia Amadea, kumparanFOOD

Ilustrasi sayuran dalam kemasan Foto: Shutter Stock
Ilustrasi sayuran dalam kemasan Foto: Shutter Stock

Diperkirakan terdapat 14.000 bahan kimia yang diketahui terkandung dalam kemasan makanan. Dan menurut sebuah studi yang baru diterbitkan, lebih dari 3.600 di antaranya kini mungkin ada dalam tubuh kamu.

Mengutip Food and Wine, para peneliti dari Swiss dan beberapa negara lainnya menerbitkan penemuan terbaru mereka melalui Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology (17/9). Penemuan tersebut membandingkan lebih dari 14.000 bahan kimia kontak makanan (FCC) yang diketahui dengan lima program biomonitoring dan tiga basis data metabolome/exposome, untuk melihat mana yang paling sering terdeteksi dalam kemasan atau kotak bahan makanan.

Mereka juga memetakan bahan kimia apa saja yang sekiranya ditemukan dalam tubuh manusia. Rupanya dari hasil penemuan tersebut, ditemukan 3.601 jenis bahan kimia, yang mewakili 25 persen dari FCC yang diketahui. Tim tersebut mencatat dalam temuan bahwa 80 dari FCC ini memiliki sifat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Menurut penjelasan dalam penemuan berjudul "Dampak Bahan Kimia Kontak Makanan Terhadap Kesehatan Manusia" tahun 2020; FCC adalah unsur kimia dari bahan kontak makanan dan barang jadi kontak makanan, termasuk kemasan makanan, wadah penyimpanan makanan, peralatan pengolahan makanan, serta peralatan dapur dan meja makan.

Namun, seperti yang dicatat oleh penulis studi baru tersebut, mereka menemukan logam dan zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil, yang juga dikenal sebagai PFAS. Bahan kimia ini telah masuk ke tubuh manusia melalui kemasan makanan.

Lantas, seberapa bahayakah bahan kimia ini bila masuk ke tubuh kita?

Ilustrasi boks pizza dari kardus. Foto: Shutterstock
Ilustrasi boks pizza dari kardus. Foto: Shutterstock

Bahan kimia PFAS sejatinya telah digunakan dalam pembuatan kemasan makanan sejak puluhan tahun. Bahan ini mampu menjaga wadah dari noda minyak, air, dan tanah.

Sayangnya, Badan Pendaftaran Zat Beracun dan Penyakit (ATSDR) mencatat beberapa "dampak potensial" dari paparan PFAS, termasuk perubahan kadar kolesterol dan enzim hati, perubahan kecil pada berat badan lahir bayi, dan perubahan pada sistem kekebalan tubuh, serta respons terhadap vaksin tertentu.

"Salah satu hasil utamanya adalah, penekanan respons imun setelah kamu mendapatkan vaksin," ungkap Dr. Jamie DeWitt, direktur Pusat Ilmu Kesehatan Lingkungan di Oregon State University, yang telah lama mempelajari respons imun manusia terhadap PFAS.

"Jenis penekanan yang telah diamati dari PFAS dan bahan kimia lingkungan lainnya secara klinis dianggap ringan hingga sedang. Ini tidak berarti bahwa orang akan langsung jatuh sakit dan langsung mengalami masalah, tetapi kita tahu dari penelitian terhadap orang yang mengalami imunosupresi ringan hingga sedang bahwa ada peningkatan risiko infeksi dan peningkatan risiko jenis penyakit lain seperti kanker."

Lalu, adakah cara untuk kita menghindari paparan bahan kimia tersebut?

Ilustrasi sayuran dalam kemasan plastik. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi sayuran dalam kemasan plastik. Foto: Shutter Stock

Jawabannya, ya tentu ada. Menurut para peneliti, bahan kimia jenis FCC bisa larut jika dipanaskan dalam suhu tinggi. Maka itu, ada baiknya kamu jangan memanaskan makanan dalam wadah tertentu ke dalam microwave. Ada baiknya, sebelum memanaskan makanan, pindahkanlah terlebih dahulu ke piring.

Terutama, hindarilah penggunaan wadah kemasan makanan dengan bahan kertas, kardus, ataupun plastik. Wadah semacam ini mampu menngandung bahan kimia lebih banyak yang mudah larut dalam makanan.

Selain itu, para penelitian juga menyarankan untuk sebaiknya memilih wadah makanan dan minuman yang sudah bersertifikat BPI. Wadah yang sudah tersertifikasi BPI artinya, kemasan makanan yang dapat dikomposkan bebas PFAS.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: