terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Sektor Parekraf Indonesia Tumbuh Positif Jelang Transisi Pemerintahan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sektor Parekraf Indonesia Tumbuh Positif Jelang Transisi Pemerintahan
Sep 20th 2024, 09:00, by Gitario Vista Inasis, kumparanTRAVEL

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, mengungkapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) mencatatkan kinerja positif jelang transisi pemerintahan yang baru. Angela menyebut hal tersebut bisa dilihat berdasarkan kunjungan wisatawan, devisa pariwisata, bahkan produk parekraf.

"Menjelang transisi pemerintahan sektor parekraf mencatatkan pertumbuhan yang positif. Hingga Juli 2024, sebanyak 7,75 juta wisman, serta lebih dari 598 juta wisatawan Nusantara berhasil kita capai. Perolehan devisa telah mencapai 7,46 miliar dolar dengan nilai tambah ekraf diestimasikan mencapai Rp 749,58 triliun. Nilai ekspor produk kreatif juga telah mencapai 12,36 miliar dolar," ujar Angela, dalam acara pembukaan Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9).

Ilustrasi wisatawan Indonesia. Foto: Dok. Kemenparekraf
Ilustrasi wisatawan Indonesia. Foto: Dok. Kemenparekraf

Angela mengatakan capaian ini tak hanya menunjukkan sektor parekraf mampu bertahan di tengah kondisi global yang dinamis, tapi dapat terus melangkah maju menyongsong Indonesia yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.

"Dalam Expert Survei Outlook Parekraf 2024-2025 yang dirilis hari ini (19/9), menunjukkan bahwa pertumbuhan pariwisata ke depan akan ditentukan oleh stabilitas ekonomi dan pengembangan destinasi yang berkualitas dan inovatif. Sementara pertumbuhan sektor ekraf akan bergantung pada inflasi, kreativitas, dan kolaborasi antar subsektor," lanjutnya.

Lebih lanjut, Angela juga menyampaikan tren di sektor pariwisata pada waktu yang akan datang. Menurutnya, tren di sektor pariwisata semakin mengarah kepada perjalanan yang berkesadaran dan berdampak.

Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf

"Wisatawan kini cenderung mencari pengalaman yang menginspirasi, memunculkan trip like a local, di mana mereka bisa mengeksplorasi destinasi melalui kacamata warga lokal. Sedangkan tren di sektor ekraf didorong oleh peran media sosial dalam hal promosi dan branding. Nah, menyikapi hal tersebut, ada dua hal yang tidak bisa diabaikan, yaitu keberlanjutan dan teknologi," ujar Angela.

Penyelenggaraan parekraf yang berkelanjutan menurutnya bukan lagi jadi pilihan, tapi perlu diposisikan sebagai kebutuhan yang diutamakan. Di sisi lain, perkembangan teknologi perlu dipandang bukan sebagai substitusi, melainkan peluang baru dan menunjang sektor parekraf yang berkualitas, serra berdaya saing.

Ilustrasi desa wisata di Bali. Foto: SantiPhotoSS/Shutterstock
Ilustrasi desa wisata di Bali. Foto: SantiPhotoSS/Shutterstock

Ia pun berpesan untuk jangan pernah melupakan inovasi dan kolaborasi, karena merupakan kunci utama untuk bersaing secara global dan menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang pesat.

"Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, privat sektor, serta seluruh stakeholder lainnya. Tanpa kolaborasi akan sulit bagi sektor parekraf untuk mencapai target yang telah ditentukan," tutur Angela.

Sektor Parekraf Diharapkan Hasilkan Banyak Cuan dan Lapangan Kerja

Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, juga mengapresiasi peluncuran Wonderful Indonesia Outlook (WIO) 2024-2025 yang mengkaji indeks-indeks parekraf. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan banyak masukan atau insight-insight berkualitas dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism).

"Jadi hari ini (19/9), kita launching outlook untuk sektor parekraf yang semakin bersinar di 2025 dengan beberapa kajian indeks parekraf. Ini suatu yang bersejarah, karena sebelumnya belum pernah ada indeks parekraf yang mengukur kinerja saham dari para emiten yang ada di 30 subsektor parekraf," ujar Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Sandiaga pun berharap sektor parekraf bisa membuka lebih banyak lapangan kerja dan menghasilkan keuntungan.

"Harapannya tahun depan pariwisata bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih besar, serta bisa mendatangkan cuan kepada masyarakat parekraf Indonesia," pungkas Sandiaga.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: