terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

MUI, NU, Muhammadiyah DIY: Beli Miras di Jogja Semudah Beli Es Teh di Angkringan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
MUI, NU, Muhammadiyah DIY: Beli Miras di Jogja Semudah Beli Es Teh di Angkringan
Sep 21st 2024, 12:58, by Pandangan Jogja Com, Pandangan Jogja

Pernyataan sikap MUI, NU, dan Muhammadiyah DIY terkait dengan peredaran miras di DIY, Jumat (20/9). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Pernyataan sikap MUI, NU, dan Muhammadiyah DIY terkait dengan peredaran miras di DIY, Jumat (20/9). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja

Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, dan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama DIY, memberikan pernyataan sikap bersama untuk menolak berdirinya toko minuman keras (miras) di DIY yang dinilai sudah makin tak terkendali, Jumat (20/9).

Bahkan, mereka menyebut toko miras sudah masuk ke salah satu kampung di Jogja yang dulunya dikenal sebagai kampung santri. Hal ini menyebabkan miras sangat mudah untuk diakses, termasuk oleh para pelajar yang masih di bawah umur.

"Salah satu dampak buruk adalah mudahnya membeli miras bagi pelajar sekolah," kata Ketua MUI DIY, Machasin, membacakan pernyataan sikap tiga ormas Islam tersebut.

"Membeli miras di DIY semudah membeli es teh di angkringan," tegasnya.

Wakil Ketua PW Muhammadiyah DIY, Iwan Kurniawan. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Wakil Ketua PW Muhammadiyah DIY, Iwan Kurniawan. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja

Wakil Ketua PW Muhammadiyah DIY, Iwan Setiawan, mengatakan bahwa pihaknya telah menginvestigasi peredaran miras di wilayah DIY. Ia bilang, saat ini anak-anak di bawah umur sudah banyak yang membeli miras menggunakan plastik layaknya es teh.

"Jangan bayangkan beli miras, nenggak, itu enggak. Beli miras kayak beli es teh pakai plastik dan itu investigasi dari teman KOKAM sudah melihat kejadian seperti itu. Anak-anak mengira itu minuman biasa, ternyata minuman keras," kata Iwan.

"Jadi kenapa ada pernyataan ini, karena berkaitan dengan sebuah usaha yang lama-lama jadi biasa, tapi kita ingin coba ada batas tertentu mana yang hak dan batil," tambahnya.

PW Muhammadiyah DIY juga mencatat, dalam dua tahun terakhir ini, ada 80 toko miras di DIY, baik legal maupun ilegal. Dari angka tersebut, Iwan mengatakan sebanyak 70 persen toko miras itu ada di wilayah Sleman.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: