terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Israel Kirim Serangan Udara Besar ke Lebanon, AS & Inggris Desak Tahan Diri - my blog
Sep 20th 2024, 12:56, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Amerika Serikat dan Inggris mendesak Israel serta Hizbullah — organisasi politik yang dibentuk guna melawan invasi Israel di wilayah Lebanon — untuk menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon.
Seruan ini muncul setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon selatan pada Kamis (19/9) malam, yang menjadi eskalasi konflik terburuk dalam setahun terakhir.
Merespons aksi itu, Gedung Putih mengingatkan bahwa solusi diplomatik harus segera dicapai guna mencegah perang yang lebih luas.
"AS takut dan khawatir tentang potensi eskalasi," ujar juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, seperti dikutip dari Reuters.
Serangan Israel terjadi setelah ledakan perangkat elektronik menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.000 orang di Lebanon pada Selasa (17/9).
Kemudian Hizbullah sempat mengirimkan sejumlah serangan udara yang melukai belasan warga Israel.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengecam serangan yang dituduhkan pada Israel sebagai "kejahatan perang".
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, menyerukan gencatan senjata segera. Ia menekankan pentingnya menghentikan konflik sebelum situasi semakin memburuk.
Meski menghadapi berbagai desakan internasional, Israel bersikukuh untuk melanjutkan operasi militernya.
"Hizbullah akan membayar harga yang semakin mahal," kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar