terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Saat Sastrawan hingga Tokoh Lintas Agama Suarakan Keresahan Lewat Puisi - my blog
Aug 31st 2024, 01:09, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Sejumlah sastrawan dan tokoh lintas agama berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (30/8) malam. Mereka berpuisi dalam kegiatan bertajuk 'Malam Gembira Puisi Merdeka'.
Puisi itu dibacakan berganti-gantian oleh para tokoh yang hadir. Ada yang membacakan puisi karyanya sendiri, ada juga yang membacakan puisi karya orang lain.
Tetapi, apa yang ingin disampaikan adalah sama: keresahan dan harapan untuk bangsa Indonesia yang telah masuk usia 79 tahun.
Konferensi Waligereja Indonesia Romo Agustinus Heri Wibowo, misalnya. Ia membaca puisi berjudul 'Merdeka Itu Adalah' karya Kyai Cepu.
"Merdeka itu adalah saat kita rasis memandang diri paling baik, lalu kita terbuka terhadap perbedaan," bunyi penggalan puisi itu saat dibacakan Agustinus, Jumat (30/8) malam.
Ketua Umum Persatuan Umat Budha Indonesia Philip Wijaya, membacakan puisi karyanya sendiri berjudul '2045'. Puisi itu berisikan tentang harapan untuk Indonesia menatap 100 tahun kemerdekaannya.
"Wahai saudara-saudara kita semua, bangun, bangun, dan bangun. Sadarlah tidak ada kue yang turun dari langit. Mari kita sisihkan hal-hal yang kotor," ucap Philip membacakan puisinya.
Puisi itu juga tak berbeda jauh dengan yang dibacakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Budi Santoso Tanuwibowo. Puisi karyanya sendiri itu berjudul 'Mimpi Indah yang Terlalu Dini'.
Dalam puisi itu, ia menyuarakan sejumlah persoalan yang dihadapi Indonesia menjelang mencapai visi Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Tuhan mencipta Indonesia dengan penuh cinta. Tapi, mengapa Tuhan lupa ataukah sengaja tidak mencipta insan berkarakter jujur dan bijaksana," kata Budi dalam puisinya.
Tak hanya itu, puisi juga dibacakan oleh Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib. Puisi itu diberi judul 'Runtuhnya Jembatan Emas'.
"Di seberang jembatan emas berharap di sana ada rasa cinta terhadap Tanah Air, ada persatuan dalam kebhinekaan, ada kekeluargaan dan gotong royong," ucap Irwan melantunkan puisinya.
"Dan ada kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan kroni," sambungnya.
Adapun dalam acara tersebut, sejumlah pengurus PP Muhammadiyah juga turut hadir. Di antaranya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib.
Kemudian, juga hadir perwakilan PBNU yakni Gus Ulil Abshar Abdalla. Lalu, sejumlah tokoh perwakilan lintas agama, rektor UHAMKA Gunawan Suryoputro, rektor UMJ Makmun Murod, hingga sastrawan seperti Joze Rizal Manua dan Kyai Cepu.
Acara itu juga dimeriahkan oleh penampilan grup band Goesplus pimpinan rektor Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta, Agus Suradika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar