terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
IADO Bentuk PRESI, Ciptakan Edukator Anti-Doping di Indonesia - my blog
Aug 31st 2024, 08:30, by Soni Insan Bagus L, kumparanSPORT
Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) terus berupaya untuk menjaga atlet-atlet Indonesia dari kasus doping. Kini, mereka membentuk Presenter Edukasi (PRESI) anti-doping.
PRESI adalah salah satu program IADO yang bertujuan untuk menciptakan edukator anti-doping berkualitas untuk membantu IADO. Mereka diharapkan bisa membantu IADO melaksanakan program edukasi di tingkat nasional dan internasional.
Setelah dilakukan seleksi, kini ada 16 peserta yang dinyatakan lolos. Ketua Umum IADO, Gatot S. Dewa Broto, berharap PRESI bisa membawa dampak baik bagi olahraga Indonesia.
''Mereka akan membantu IADO pada saat melakukan edukasi ke berbagai tempat. Ini efek dari temuan audit. Pada April 2023, kami ada audit yang dilakukan WADA. Yang diaudit itu semuanya,'' kata Gatot ketika ditemui di Jakarta, Jumat (30/8).
''Mengapa diaudit? Karena Indonesia it sudah dua kali kena sanksi dan waktunya hampir berdekatan, yakni pada 2016 dan 2021. Dan, bahkan hampir juga kena sanksi pada Mei 2022. Akhirnya WADA punya pertimbangan audit dan itu audit total, mulai dari mekanisme, tata kelola, regulasi dan sebagainya,'' lanjutnya.
Gatot S. Dewa Broto juga menjelaskan bahwa faktor geografis Indonesia yang luas membuat perlunya edukator terkait doping di industri olahraga Indonesia.
''Pada saat masalah edukasi, ada temuan bahwa Indonesia itu begitu luas, begitu beragam dan banyak atlet. Akhirnya direkomendasikan harus banyak edukator seperti ini,'' jelas Gatot.
''Memang negara-negara lain belum ada karena tidak seluas Indonesia di Asia Tenggara. Harapannya nanti enggak ada cerita lagi suatu saat ada audit WADA [dan bermasalah].''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar