terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
PDIP Jabar Sebut Ada Pihak yang Jegal Anies Maju di Pilgub: Mulyono dan Geng - my blog
Aug 30th 2024, 07:48, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, bicara terkait batalnya Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur Jawa Barat di Pilkada Jabar 2024.
Nama Anies sempat berembus kencang pada Kamis (29/8), namun hingga detik terakhir PDIP mengusung Jeje Wiradinata dan Ronal Sunandar Surapradja.
Ono mengeklaim, batalnya Anies maju karena ada pihak yang tidak ingin dia maju. Dia menyebut pihak tersebut adalah Mulyono dan geng.
"Ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jawa Barat," kata Ono di KPUD Jabar, Jumat (30/8).
"Siapa?" tanya wartawan.
"Mulyono dan geng," jawab Ono.
Mulyono diketahui merupakan nama masa kecil Jokowi. Karena Mulyono sakit-sakitan, orang tuanya mengganti nama itu menjadi Joko Widodo.
Nama Mulyono sempat jadi trending di media sosoial. Ini menyusul upaya manipulasi demokrasi oleh elite politik hingga memicu aksi "Peringatan Darurat" di banyak daerah.
Kembali menyoal Anies, Ono mengaku bahwa nama Anies Baswedan memang telah masuk pilihan PDIP untuk dicalonkan di Pilgub Jabar. Ono mengatakan dari sejumlah nama yang dipertimbangkan, nama Anies bertahan hingga Kamis sore, 29 Agustus 2024.
"Pak Anies ini memang menjadi opsi bagi PDI Perjuangan dan kita melakukan komunikasi dengan Pak Anies itu dari kemarin, mengerucut itu di sore hari," papar dia.
"Dan kenapa gagal? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan," jelas Ono.
Pada akhirnya, pasangan yang resmi didaftarkan PDIP ke KPU Jabar adalah Jeje Wiradinata dan Ronald Surapradja. Keduanya tercatat sebagai pasangan keempat sekaligus terakhir yang terdaftar di KPUD.
Namun, Baik Jeje maupun Ronal tidak hadir langsung ke KPUD Jabar. Melainkan, Keduanya hadir secara daring.
Mengenai ini, Ketua KPUD Jabar, Ummi Wahyuni, mengatakan tidak ada masalah. Dia mengaku pihaknya menerima surat edaran baru dari KPU RI yang membolehkan hal tersebut.
"Hari ini kita juga menerima surat edaran dari KPU RI nomor 1915 dalam poin ketiganya: jikalau memang pasangan berhalangan hadir dapat mempergunakan teknologi. Bisa menggunakan video conference, zoom atau pun yang lainnya." kata Ummi kepada wartawan di KPUD Jabar, Jumat (30/8).
"Dan tadi paslon keempat mempergunakan yang ada dalam surat edaran tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Juru bicara Anies Baswedan mengatakan Anies Baswedan memutuskan untuk tidak jadi mendaftarkan diri di Pilgub Jawa Barat.
Sahrin menyebutkan alasan mengapa akhirnya Anies memilih tidak maju pada Pilkada Jabar di antaranya karena tidak adanya permintaan atau aspirasi yang khusus dan intens baik dari warga maupun DPD/DPW Parpol di Jabar
"Dan kita tahu bahwa kalau di Jakarta memang banyak aspirasi warga masyarakat yang meminta Mas Anies untuk maju di Pilkada Jakarta. Dan itu juga ter-refleksi dalam keputusan partai di tingkat wilayah, maupun di tingkat daerah yang meminta Mas Anies untuk maju di Pilkada Jakarta. Dan kita tahu itu juga sudah beberapa keputusan partai di tingkat pusat," papar Sahrin
"Namun memang Jawa Barat itu tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah (Jabar)," tambahnya.
Meskipun demikian, menurut Sahrin, Anies tetap menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada partai yang telah memintanya untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar