terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Keluarga Sebut Tegar Tersangka Penganiayaan di STIP Bercita-cita Jadi ABRI - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Keluarga Sebut Tegar Tersangka Penganiayaan di STIP Bercita-cita Jadi ABRI
May 4th 2024, 23:22, by Jonathan Devin, kumparanNEWS

TRS (21), tersangka penganiayaan di STIP Jakarta Utara saat ditampakkan di Polres Jakut, Sabtu (4/5/2024). Foto: Hedi/kumparan
TRS (21), tersangka penganiayaan di STIP Jakarta Utara saat ditampakkan di Polres Jakut, Sabtu (4/5/2024). Foto: Hedi/kumparan

Tegar Rafi Sanjaya telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan juniornya, Putu Satria Ananta Rustika (19). Tegar dan Putu merupakan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Pamar Tegar, Triyono, mengungkapkan menjadi taruna di STIP bukanlah cita-cita utama keponakannya. Sejak kecil, Tegar sudah punya niat ingin menjadi ABRI.

"Ya Allah, dia tuh dari ayahnya masih hidup pengin jadi ABRI," kata Triyono saat ditemui, Sabtu (5/4).

Namun takdir berkata lain. Triyono menyebut, Tegar tidak lolos dalam proses seleksi. Ia pun sempat mencoba peruntungan lain.

"Dia dulu pengen tentara. itu pas masuk itu ngga lolos, kendalanya apa kita ngga tau. Terus masuk ke akademi Akpol, enggak lulus juga," ungkap Triyono.

Triyono, keluarga tersangka penganiayaan taruna STIP Jakarta. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Triyono, keluarga tersangka penganiayaan taruna STIP Jakarta. Foto: Jonathan Devin/kumparan

"Tahunya sudah sekolah di situ (STIP), sama emaknya. Yaudah, kalau itu terbaik enggak apa-apa," lanjut dia.

Triyono juga melihat Tegar sebagai anak yang berprestasi. Nilai akademiknya selama bersekolah pun selalu di atas rata-rata murid lain.

"Wah dapat prestasi mulu, bagus rangking sekolahnya bagus katanya emaknya. Makanya dibanggain banget sama keluarga, dari keluarga dari Jawa juga dibanggain banget, bahwa anak ini punya prestasi nih, makanya biar jadi. Anak laki satu-satunya lagi," ucapnya.

Pesan Ibu

Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Tegar sudah menjadi anak yatim sejak masih kecil. Ia hanya tinggal bersama ibunya, Sri.

Beberapa hari sebelum peristiwa penganiayaan terjadi, Tegar sempat pulang ke rumah. Ketika hendak kembali ke asrama, Tegar dititipkan pesan oleh ibunya.

"Jangan nakal ya, yang baik-baik aja sama temen'. Yaudah, 'iya ma, berangkat ya ma'," kata Triyono menirukan percakapan Tegar dan ibunya.

"Jadi emaknya tahu kalau sekolahan itu (STIP) mungkin sering kaya gitu kan ya (budaya kekerasan). 2017 pernah kejadian kan ya kalau enggak salah," jelas dia.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: