terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Mengenal Teknik Heel and Toe Saat Turun Gigi di Mobil Balap - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mengenal Teknik Heel and Toe Saat Turun Gigi di Mobil Balap
May 3rd 2024, 21:00, by Fitra Andrianto, kumparanOTO

Ilustrasi kaki menginjak pedal kopling pada mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Ilustrasi kaki menginjak pedal kopling pada mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Pernah menyaksikan kaki pebalap saat mengoperasikan pedal gas dan rem? Terkadang mereka menginjak gas maupun rem secara bergantian dalam waktu singkat menggunakan kaki kanan. Umumnya cara ini dilakukan saat proses menurunkan gigi ketika hendak belok.

Brand Ambassador Pertamina Fastron sekaligus pebalap nasional Rifat Sungkar bilang teknik tersebut dinamakan heel and toe, memanfaatkan tumit untuk menekan gas, namun pada saat yang sama ujung kaki tetap menginjak rem. Jadi saat itu terjadi posisi kaki kanan melintang.

Teknik ini dilakukan untuk menyelaraskan putaran mesin dan rotasi roda. Supaya ketika turun gigi pada kecepatan yang tinggi, roda tidak melintir atau spinning, sehingga saat menikung arah laju mobil tetap stabil.

"Masalah paling besarnya (di mobil manual) adalah kalau kita langsung nurunin gigi, cuma giginya saja, misalnya dari empat ke tiga, mesin pasti akan teriak, itu ada peluang banget jebol kalau enggak gearbox atau mesinnya," saat ditemui kumparan belum lama ini di Sentul, Jawa Barat.

Boleh dikatakan heel and toe termasuk seni berkendara yang dilakukan oleh pebalap. Karena menuntut kesesuaian antara feeling pebalap dengan performa mesin serta gerak roda, untuk mencapai kecepatan dan gigi yang tepat.

"Jadi heel and toe bisa didapetin dengan cara menebak kecepatan sesuai dengan gigi yang benar misalnya, lari 40 km/jam turun ke gigi 1 bisa enggak? Bisa tapi rpm-nya 6.000, gigi 2 bisa enggak? Bisa, rpm-nya 3.000, gigi 4 bisa enggak? Tetap bisa rpm-nya 2.000," katanya.

Keseruan Pertamina Fastron Drifting Experience di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Keseruan Pertamina Fastron Drifting Experience di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Lalu apakah teknik ini bisa dipraktikkan dalam gaya berkendara harian?

Sejatinya heel and toe bisa diterapkan oleh siapa saja. Hanya saja untuk harian dan di jalan raya akan kurang tepat, karena secara spesifikasi dapur pacu mobil balap dan mobilitas daily berbeda. Belum lagi pertimbangan kondisi lalu lintas.

"Bisa saja heel and toe untuk latihan di jalan raya. Itu sebetulnya membiasakan dan mempersiapkan diri. Justru di jalan raya kalau mau heel and toe akan lebih susah karena penuh dengan emosi dan nafsu. Selain itu harus mempersiapkan kecepatan waktu terbaik sehingga begitu mau ngerem sudah siap," lanjutnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: