terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Titi Beri Nilai 5, Independensi dan Profesionalisme KPU Paling Rendah - my blog
Jul 12th 2024, 10:10, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS
Kualitas penyelenggara pemilu semakin diragukan ketika Hasyim Asy'ari dipecat dari ketua dan anggota KPU karena kasus asusila. Belum lagi serangkaian aturan yang diubah dan dinilai bertentangan dengan independensi sebagai penyelenggara pemilu.
Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, menyoroti profesionalisme dan independensi komisioner KPU saat ini. Bahkan, Titi berani memberi nilai rendah kepada cara kerja mereka.
"Saya kira nilainya 5 ya. Saya ingin menyebut 4 tapi saya kira terlalu berlebihan walaupun saya ingin menyebut 4 tapi saya kasih skor 5," kata Titi dalam talkshow InfoA1 kumparan, Jumat (12/7).
"Betul (paling rendah). Ini dari sisi independensi. Saya menjadi saksi pemilu 2004, 2009, 2014, 2019, ini dari sisi independensi paling parah," ujar dia.
Lalu apa yang bisa dilakukan agar independensi dan profesionalisme para penyelenggara pemilu saat ini semakin baik? Salah satunya dimulai dari proses seleksi.
"Ya menyiasatinya memang harus ada political will dan juga good will dari pembentuk undang-undang, pembuat kebijakan, dan juga mereka yang terlibat proses rekrutmen. Kalau tidak ada itu, mereka akan selalu rentan diganggu independensinya," tutur dia.
Titi mengakui, tidak ada model penyelenggara pemilu yang sepenuhnya sempurna. Tapi, paling tidak masyarakat bisa membantu menjaga independensi mereka.
Ada pakar yang menyebut, bila independensi dan profesionalisme penyelenggara pemilu terjaga, ada tabungan 50% pemilu berintegritas. Begitu juga sebelumnya.
"Jadi masalah utamanya, adalah satu tidak mandiri dan ketua saya kira memang tidak profesional," ujar Titi.
Mandiri yang dimaksud Titi, penyelenggara pemilu punya independensi kuat sehingga tidak terpengaruh dengan gangguan yang ada dari luar.
"Nah penyelenggara pemilu kita harus diakui mengalami krisis soal independensi itu," imbuh dia.
Bagi Titi, masalah utama yang harus dibenahi agar penyelenggara pemilu lebih profesional dan independen bisa dimulai dari proses seleksi. Dia inget betul saat proses seleksi komisioner KPU era Hasyim, bahkan nama-nama calon terpilih sudah beredar sebelum fit and proper test di DPR.
Dan, hasilnya, komisioner KPU yang terpilih sama dengan nama yang beredar. Dan itu tidak bisa dihentikan.
"Jadi ada kepentingan yang tidak bisa dinafikan bahwa mereka semakin ke sini KPU itu disadari semakin signifikan perannya di dalam memuluskan kemenangan dan peluang dalam kontestasi," ucap dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar