terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Puan Desak Pemerintah Beri Solusi Atasi Krisis Air Bersih Imbas Kemarau Panjang - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Puan Desak Pemerintah Beri Solusi Atasi Krisis Air Bersih Imbas Kemarau Panjang
Sep 12th 2024, 09:54, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyampaikan sambutan dalam pembukaan Sidang ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyampaikan sambutan dalam pembukaan Sidang ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti permasalahan krisis air bersih yang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Krisis air bersih terjadi akibat dampak musim kemarau berkepanjangan yang telah diprediksi oleh BMKG.

Puan meminta pemerintah segera mengambil langkah strategis dengan mendistribusikan air bersih secara cepat ke lokasi yang masih mengalami dampak musim kemarau.

"Permasalahan krisis air bersih ini adalah isu yang serius dan memerlukan perhatian pemerintah karena menyangkut kebutuhan hidup dan kesehatan masyarakat. Segera beri bantuan warga yang sampai sekarang masih mengalami krisis air," ujar Puan dalam keterangannya, Kamis (12/9).

Seorang petani berdiri di areal persawahan yang mengalami kekeringan akibat kerusakan bendungan irigasi di Rantau Panjang, Merangin, Jambi, Minggu (28/7/2024). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
Seorang petani berdiri di areal persawahan yang mengalami kekeringan akibat kerusakan bendungan irigasi di Rantau Panjang, Merangin, Jambi, Minggu (28/7/2024). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO

Salah satu daerah yang mengalami krisis air bersih adalah Kampung Leuwi Urug, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Warga setempat bahkan sampai menggunakan air kubangan dari aliran Sungai Cilaku karena sumur mengering.

Warga Kampung Leuwi Urug menggunakan air kubangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum hingga memasak. Akibatnya sudah ada warga yang mengeluhkan sakit gatal-gatal akibat penggunaan air yang kurang bersih.

Puan menyebut, harus ada langkah cepat mengatasi persoalan krisis air di daerah-daerah yang masih mengalami kekeringan seperti di Kampung Leuwi Urug.

"Pengiriman air bersih ini harus segera dilakukan sebagai solusi jangka pendek agar warga tidak menggunakan air kubangan yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan mereka," tutur dia.

Ketua DPR RI Puan Maharani megecek singkong bersama petani. Foto: DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani megecek singkong bersama petani. Foto: DPR RI

Selain Jawa Barat, daerah yang mengalami kekeringan yakni Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemarau panjang juga mengakibatkan ratusan hektare tanaman pertanian di Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember, Jawa Timur, terancam mati bahkan gagal panen akibat kekeringan.

BMKG sudah mengeluarkan prediksi pada Mei lalu jika musim kemarau akan melanda Indonesia lebih panjang hingga jelang akhir tahun. Meski memasuki pertengahan September ini, sejumlah daerah sudah ada yang mulai musim hujan.

Kemarau panjang terjadi karena posisi gerak semu Matahari yang berada di dekat Khatulistiwa. Berdasarkan data BMKG, kondisi suhu panas di wilayah Indonesia beberapa bulan terakhir cukup bervariasi rata-rata berada di kisaran 25-34 derajat celsius.

"Ke depannya pemerintah harus melakukan antisipasi jangka panjang agar dapat menanggulangi kekeringan yang biasa terjadi saat musim kemarau. Mitigasi harus semakin dimaksimalkan," jelas Puan.

Warga mengambil air bersih dari tempat penampungan air sementara di kawasan Muara Baru, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Warga mengambil air bersih dari tempat penampungan air sementara di kawasan Muara Baru, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto

Eks Menko PMK itu, langkah panjang yang harus dipersiapkan salah satunya dengan membangun sarana penyimpanan air dan sumur untuk permukiman yang kerap mengalami krisis air. Puan menilai, pemerintah perlu membangun infrastruktur yang lebih tahan terhadap kekeringan.

"Misalnya sumur dalam atau penampungan air hujan (rainwater harvesting). Selain itu, penting sekali untuk meningkatkan aktivitas penghijauan dalam rangka pemulihan lingkungan seperti reboisasi di daerah tangkapan air atau perbaikan aliran sungai," terangnya.

"Reboisasi dan perbaikan aliran sungai juga diperlukan untuk memastikan bahwa sumber air tetap terjaga. Pengelolaan sumber air secara berkelanjutan sangat penting agar wilayah-wilayah rentan tidak kembali mengalami krisis air setiap tahun," sambung Puan.

Warga megambil air di sumber mata air yang mengecil di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/9/2024). Foto: Seno/ANTARA FOTO
Warga megambil air di sumber mata air yang mengecil di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/9/2024). Foto: Seno/ANTARA FOTO

Puan pun mendorong pemerintah untuk aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat lain, termasuk sektor swasta, LSM, atau organisasi non-pemerintah (NGO) yang bergerak dalam bidang air bersih.

Kerja sama ini perlu guna mempercepat distribusi dan penyediaan fasilitas air bersih, khususnya di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Puan juga meminta pemerintah untuk melakukan edukasi dan penyuluhan kesehatan bagi warga yang terdampak kemarau panjang. Edukasi secara khusus mengenai bahaya penggunaan air yang terkontaminasi dan pentingnya menjaga sanitasi.

"Meskipun saat ini sudah memasuki peralihan musim, saya berharap pemerintah tetap melakukan pendataan dan memonitor mana-mana saja wilayah yang masih terkena dampak kekeringan," pesan Puan.

"Dan tentunya langsung berikan solusi jangka pendek dengan mengirimkan air bersih maupun kebutuhan lainnya, termasuk untuk sektor pertanian," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: