terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kisah Nursalim dan Tangan Terampilnya: Kuliahkan Semua Anaknya dari Hasil Pijat - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah Nursalim dan Tangan Terampilnya: Kuliahkan Semua Anaknya dari Hasil Pijat
Sep 9th 2024, 10:26, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS

Nursalim (61), tunanetra warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Benteng, Kepulauan Selayar, sembringah dapat bantuan meja pijat dari Kementerian Sosial. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Nursalim (61), tunanetra warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Benteng, Kepulauan Selayar, sembringah dapat bantuan meja pijat dari Kementerian Sosial. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan

Senyum bahagia terpancar dari wajah Nursalim. Sembari sesekali ngobrol dengan orang di sebelahnya, ia menunggu penyerahan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Nursalim seorang tunanetra, yang bergantung hidup dengan memijat. Sudah tak terhitung berapa badan yang menerima servis Nursalim sejak menggeluti profesi pijat sejak sebelum reformasi.

"Saya mulai dari tahun 1990," kata Nursalim saat ditemui di Kelurahan Benteng, Kecamatan Benteng, Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (9/9).

Nursalim tak bisa melihat sejak umur 4 tahun. Katanya, gara-gara sakit panas dan disuntik. Itu cerita yang ia terima dari orang tuanya.

Tak patah arang, pada tahun 1987 dia merantau ke Malang tinggal bersama adiknya. Di pulau Jawa itu, dia belajar memijat. Kemudian tiga tahun berselang, dia memulai profesi sebagai tukang pijat, hingga akhirnya pulang ke Selayar pada 2016.

Bantuan meja pijat dari Kementerian Sosial untuk Nursalim. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Bantuan meja pijat dari Kementerian Sosial untuk Nursalim. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan

Sehari, Nursalim bisa melayani 'pasien' hingga dua orang. Satu orangnya, cukup membayar Rp 50 ribu untuk mendapatkan pijatan seorang Nursalim, komplet dari ujung kaki ke ujung kepala.

"Pakai minyak GPU, pakai tangan," kata dia sembari tertawa.

Pelanggan Nursalim juga beragam. Kadang tukang becak, kadang juga wisatawan yang menginap di homestay. Dia melayani jasa dipanggil ke lokasi pelanggan juga.

"Saya kombinasikan semua dengan shiatsu, massage, akupunktur tangan bukan jarum. Pijat seluruh tubuh," kata dia.

Punya Dua Anak, Sarjana Semua

Nursalim sudah berkeluarga. Istrinya wafat beberapa tahun lalu. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai 2 orang anak dan 3 cucu.

"Punya cucu," kata dia.

Dari hasil pijat ini, Nursalim membesarkan anak-anaknya. Bahkan, semuanya dibiayai sekolah hingga sarjana.

"Anak 2 sudah selesai kuliah, sarjana, sudah kerja. Sudah kerja semua, nikah semua. Dari pijat itu Alhamdulillah, pertolongan Allah. Dari pijat semua," ucapnya.

Bantuan meja pijat dari Kementerian Sosial untuk Nursalim. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Bantuan meja pijat dari Kementerian Sosial untuk Nursalim. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan

Saat praktik, biasanya pasien Nursalim hanya berbaring di kasur pijatnya. Kini, Nursalim punya media yang lebih mantap: ranjang pijat, kursi, dan satu pak minyak urut, bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Alhamdulillah sangat berguna, sangat bermanfaat. Insyallah lebih nyaman," pungkas pria yang murah senyum ini.

Kementerian Sosial melalui program pemberdayaan masyarakat mendukung peningkatan ekonomi lokal di Kabupaten Kepulauan Selayar. Salah satunya dinikmati Nursalim.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: