terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Esai Foto: Tetap Produktif di Lahan Rawa - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Esai Foto: Tetap Produktif di Lahan Rawa
Sep 15th 2024, 13:24, by Syawal Darisman, kumparanNEWS

Foto udara aerial lahan rawa di Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Foto udara aerial lahan rawa di Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Wilayah Kalimantan Selatan saat ini didominasi lahan rawa. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, luas lahan rawa mencapai 4,9 juta hektare terdiri dari lahan gambut, lahan rawa pasang surut dan lahan rawa lebak.

Petani menanam padi konvensional di lahan rawa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani menanam padi konvensional di lahan rawa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Di tengah hamparan lahan rawa, masyarakat Banjar telah mengembangkan sistem pertanian yang mampu beradaptasi dengan kondisi tergenang yaitu padi apung. Inovasi pertanian ini merupakan ide kreatif warga untuk tetap bisa tetap bercocok tanam sekaligus menjaga ketahanan pangan.

Petani menggunakan perahu menyiapkan media apung untuk menanam padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani menggunakan perahu menyiapkan media apung untuk menanam padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Padi apung, dengan kemampuannya tumbuh di air, menjanjikan solusi bagi petani yang menghadapi keterbatasan lahan rawa pasang surut dan gambut. Sistem ini tidak hanya memastikan pasokan pangan yang stabil, tetapi juga mengoptimalkan potensi lahan yang sebelumnya terabaikan.

Petani menyiapkan media apung untuk menanam padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani menyiapkan media apung untuk menanam padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Suparlan (55) adalah contoh nyata keberhasilan inovasi ini. Setelah mengalami kegagalan panen akibat banjir besar tahun 2021 di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala. Ia kemudian bangkit dengan menerapkan teknik padi apung.

Bibit padi apung yang tumbuh di atas air di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Bibit padi apung yang tumbuh di atas air di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Menggunakan 76 lembar styrofoam sebagai media pengapung, ia menanam lebih dari 1.500 rumpun padi di atas air. Styrofoam berfungsi sebagai penopang, dan tiang-tiang kayu yang mencegah pergeseran tanaman, memungkinkan padi tumbuh dengan optimal.

Petani Suparlan menunjukkan akar padi apung di Desa Sampurna, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani Suparlan menunjukkan akar padi apung di Desa Sampurna, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Menurut Suparlan, budi daya Padi Apung memerlukan perhatian ekstra, mirip dengan hidroponik. "Setiap hari, pertumbuhan tanaman harus diperhatikan dengan telaten," katanya.

Petani Suparlan mengangkat padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani Suparlan mengangkat padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Pada Mei 2023, Suparlan menjadi satu-satunya petani di desanya yang berhasil panen Padi Apung, menghasilkan sekitar 240 kilogram gabah kering dari sawah seluas 340 meter persegi.

Petani Suparlan menunjukkan beras dari padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani Suparlan menunjukkan beras dari padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Padi Apung tidak hanya memperkenalkan teknologi pertanian baru, tetapi juga menjadi alternatif vital dalam menghadapi perubahan iklim dan solusi lahan pertanian baru. Dengan kemampuannya untuk tumbuh di lahan rawa, Padi Apung menunjukkan potensi besar untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia dan memanfaatkan lahan yang ada secara lebih efektif.

Petani padi apung Suparlan bersama istri berpose di depan rumah di Desa Sampurna, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Petani padi apung Suparlan bersama istri berpose di depan rumah di Desa Sampurna, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: