terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
Jun 30th 2024, 09:45, by Aurellia Ghani, Aurellia Ghani
Pernahkah kalian melihat ada tikus lain yang tidak berbentuk tikus? Seperti yang kita tahu bahwa tikus sebenarnya tinggal di selokan. Namun seiring berjalannya waktu, tikus sudah mulai beralih ke bangunan atau gedung. Rupanya juga tidak seperti tikus biasa, yakni berwarna hitam, kotor, berbulu, dan berekor. Melainkan bersih, rapi, dan terlihat bersih dalam setelan yang membuatnya berwibawa.
Pasti sudah ada yang menduga-duga, apa sih atau siapa yang disebut tikus itu. Ya, para koruptor. Iho, mengapa para koruptor disebut atau diibaratkan seperti tikus?
Tikus merupakan hewan pengerat, hewan yang secara generik bisa mendatangkan kerugian bagi manusia. Kerugian yang mampu kita temui pada sawah, tempat tinggal, ataupun organisasi. Oleh karena itu muncullah beberapa kata tikus sawah, tikus tempat tinggal, tikus got.
Bentuk-bentuk kerugian yang bisa kita temukan contohnya rusaknya beberapa peralatan, data krusial baik pada tempat tinggal atau pada kantor. Tidak salah, apabila kita sudah memvonis tikus sebagai hewan perusak. Tindakan mereka yang susah terdeteksi dalam melakukan aksinya, memperkaya diri dengan cara-cara yang ilegal, yakni merampas hak orang lain secara diam-diam. Selain itu, mereka selalu rakus dan tidak pernah puas.
Penyebab Para Koruptor Melakukan Korupsi
Penyebab korupsi yang dikenal dengan Triangle Theory of Fraud dikemukakan oleh seorang peneliti bernama Donald teori itu muncul setelah Cressey mewawancarai 250 terpidana kasus korupsi selama lima bulan. Dalam teori ini, ada tiga tahap kunci yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan korupsi: tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi.
Ada yang motif korupsinya karena tekanan. Misalnya, motivasi ekonomi adalah salah satunya penyebab orang melakukan korupsi. Tetapi ia mengatakan bahwa tekanan mungkin sebenarnya tidak ada. Hanya dengan berpikir bahwa Anda akan tertekan atau tergoda oleh gambaran rangsangan yang memuaskan pemicu pertama itu.
Kedua adalah Motivasi. Contoh yang paling mudah terlihat adalah lemahnya sistem pengawasan yang membuka peluang terjadinya korupsi. Seperti yang kita tahu bahwa hukum pidana untuk koruptor paling sedikit hanya 2 tahun. Korupsi ada jika ada kesempatan.
Ketiga adalah Rasionalitas. Ia menemukan bahwa pelaku selalu memiliki alasan atau pembenaran untuk melakukan korupsi. Rasionalisasi ini setidaknya meringankan rasa bersalah pelaku. Misalnya, "Saya korup karena saya belum dibayar dengan layak'' atau "Keuntungan perusahaan sangat besar dan tidak merata''.
Penyebab koruptor melakukan korupsi di atas dengan demikian dapat disimpulkan jika undang undang kita masih lemah karena itu pelaku koruptor akan selalu bermunculan seperti wabah tikus. Tidak adanya efek jera, kita juga tau praktik korupsi sudah pasti merugikan orang lain. Yuk, hindari praktik korupsi.
Mengapa Koruptor Mengambil Uang Rakyat ?
"Korupsi seperti tidak ada habis-habisnya, calon koruptor baru terus tumbuh dengan usia yang lebih muda. Dalam sistem birokrasi, para birokrat muda mencontoh para pendahulunya korupsi hal yang lumrah. Tidak ada semangat penolakan dari mereka. Ke mana nilai-nilai kebaikan yang mereka peroleh dari proses pendidikan yang telah mereka lalui selama ini? Jika ini terus terjadi, proses pemberantasan korupsi seperti "menggarami air laut". Syafruddin, Aceh.
Seseorang melakukan korupsi apabila ada kesempatan berbicara tega atau tidak kita bisa kita kaitkan dengannya empati. Kita sebagai manusia sosial membutuhkan suatu pengakuan (Terori Maslow Esteem needs) penghargaan atau pengakuan adalah hal yang penting untuk manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar