terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Ekonom Anggap Target Ekonomi Tumbuh 9 Persen Era Prabowo Berat Dicapai - my blog
Oct 12th 2024, 12:19, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 9 persen. Namun, angka pertumbuhan tersebut dianggap berat untuk dicapai.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan beberapa faktor untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi seperti ekspor dan investasi langsung asing belum bisa diandalkan.
"Terlalu overshoot target pertumbuhan ekonomi Prabowo. Motor ekspor dan investasi langsung asing (FDI) belum bisa diandalkan. kondisi global sedang lesu, mitra dagang terbesar Indonesia yakni China diperkirakan tumbuh 4,3 persen di 2025," kata Bhima kepada kumparan, Sabtu (12/10).
Bhima menyebut China sebagai salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya punya pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, setiap pertumbuhan ekonomi China melambat 1 persen maka efeknya adalah perlambatan 0,3 persen bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Investasi juga bergantung dari prospek ekonomi China. Padahal setiap 1 persen ekonomi China mengalami perlambatan maka efeknya 0,3 persen ke pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Bhima.
Untuk pengaruh dari dalam negeri, Bhima mengatakan konsumsi rumah tangga masih rendah. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang cenderung kontraktif ke kelas menengah, seperti tarif pajak PPN yang naik.
Jika mengejar pertumbuhan ekonomi yang pesat, Bhima menyarankan agar Indonesia harus lepas dari kebergantungannya akan komoditas ekstraktif. Ke depan, Indonesia dapat mengejar komoditas yang punya nilai tambah tinggi seperti industri semikonduktor.
"Motor pertumbuhan perlu lepas dari ketergantungan komoditas ekstraktif. Kita harus kejar potensi yang nilai tambahnya tinggi seperti semiconductor yang Malaysia kini sedang fokus," katanya.
Sedangkan untuk nikel, Bhima menuturkan perlu dibangun rantai pasok domestik agar produksi baterai dan stainless steel bisa dilakukan di dalam negeri.
Sebelumnya, Prabowo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 9 persen. Menurutnya, hal ini bukan hal yang mustahil.
"Tidak akan lari kalau cita-citamu benar, kau bekerja keras, insyaallah never give up, never surrender, jatuh bangun lagi, jatuh bangun lagi. Memangnya ada yang kasihan lu jatuh? Jadi siapa tahu nanti tidak 8 persen, kalau 9 persen gimana? Lu enggak percaya kan? Tunggu tanggal mainnya," ujar Prabowo dalam BNI Investor Daily Summit, Rabu (9/10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar