terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kritik Jokowi: Pesimisme Laku, Sampaikan yang Negatif, Tepuk Tangannya Keras - my blog
Oct 11th 2024, 15:36, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Presiden Jokowi mengungkapkan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas lima persen. Padahal, kata dia, situasi dunia saat ini tidak jelas dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi di kisaran 2 persen.
"Hal-hal seperti inilah yang patut kita syukuri, kita sering lupa bersyukur dan kita sering tidak membandingkan negara lain seperti apa dan negara kita seperti apa," kata Jokowi di Kompas 100 CEO Forum yang digelar di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, pada Jumat (11/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh CEO sejumlah perusahaan dan sejumlah menteri seperti Menko Marves Luhut Pandjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono.
Jokowi mengatakan, seharusnya yang terus dipompa adalah pemikiran yang positif. Namun ia menilai, justru sifat pesimis dan negatif yang lebih disukai masyarakat.
"Sayangnya, sekarang ini yang laku yang pesimis-pesimis, yang pesimisme, yang negativisme," kritik Jokowi yang lengser dari kursi RI-1 pekan depan ini.
"Kalau Bapak pidato di depan atau menyampaikan presentasi, kalau mau tepuk tangannya banyak, sampaikan hal-hal yang pesimis, pasti tepuk tangannya banyak banget. Atau sampaikan yang negatif-negatif pasti tepuk tangannya juga keras sekali," kata Jokowi kepada hadirin.
Jokowi lantas mengungkapkan pembangunan selama dirinya menjabat telah memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi. Meski, menurutnya, infrastruktur di Indonesia masih ketinggalan dari negara lain, contohnya China.
"Pembangunan infrastruktur itu telah menaikkan global competitiveness ranking kita dari 42 di 2015 sekarang di ranking 27. Dan juga telah menaikkan global innovation ranking dari 97 ke 54," tuturnya.
"Ini angka-angka yang memang harus kita sajikan supaya kita karena Bapak Ibu pintar-pintar semuanya jadi tahu bahwa dari pembangunan itu ada hasil-hasil yang konkret yang akan memperkuat daya saing kita, competitiveness kita akan naik," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar