terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Bobby: Pilih Pemimpin Lihat Apa yang Dibuat, Jangan Fitnah dan Menjelekkan - my blog
Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menghadiri silaturahmi bersama tokoh masyarakat Karo di Hotel Sibayak, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (12/10).
Sejumlah elite parpol di Karo yang berkoalisi mendukung juga turut hadir.
Namun, di sisi lain, koalisi Pilgub Sumut dengan Pilbup Karo tidak sama. Jadi di sana ada pendukung pasangan Antonius Ginting-Komando Tarigan dengan nomor urut 2 yang didukung PAN, Gerindra, Perindo, Nasdem, PKB, dan PSI.
Sementara, pasangan nomor urut 3 yakni Tino Sinuraya-Onasis Sempurna yang didukung Golkar, Demokrat, PKS, dan Gelora.
Untuk itu, Bobby mengingatkan untuk tetap berpolitik santai. Dia pun mengingatkan agar selama kampanye cara yang dilakukan juga harus baik. Tidak memfitnah atau menjelekkan pasangan lain.
"Dalam Pilgub, Pilbup, santai santai aja. Kita dalam memilih ini yang dipilih tentu selain personal tapi visi misi apa yang dibangun apa yang dibuat setelah memimpin," kata Bobby.
"Setelah itu lihat juga cara kampanyenya. Kalau cara kampanyenya mengundang kerusuhan, kebencian terhadap personal, jelekin, fitnah, itu bisa pertimbangan memperlakukan masyarakat," sambungnya.
Bobby pun menyinggung soal adanya paslon yang justru menjelek-jelekkan parpol pendukungnya. Namun, ia tidak menyebut nama paslon yang dimaksud.
"Nantinya kalau lah yang, mohon maaf kalau sudah jadi paslon, pasti ada pendukung, ada parpol yang mengusung itu aja dia berani menjelek-jelekkan, menghina, fitnah, apalagi nanti masyarakat?" kata dia.
"Biasa kalau cerita perkara, ngeluh, kita punya perkara mau punya aspirasi gak didengar, malah dibentak," kata dia.
"Bukan dicatat tapi dimarahi, dijewer, ini yang bahaya," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar