terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pemain Timnas Sudah Lupakan Keputusan Kontroversial Wasit saat Lawan Bahrain - my blog
Oct 12th 2024, 14:00, by Akbar Ramadhan, kumparanBOLA
Pemain Timnas Indonesia diminta melupakan kecurangan wasit saat melawan Bahrain. Pada laga itu, Timnas Indonesia ditahan dengan skor 2-2.
Manajer Timnas, Sumardji, membeberkan kondisi pemain saat ini. Pemain sudah berada di China untuk melakukan laga selanjutnya pada Selasa (15/10) mendatang.
"Secara keseluruhan kondisi anak-anak sangat bagus, terus kemarin begitu kita tiba, lalu makan malam, lau kita sampaikan kepada pemain agar melupakan pertandingan melawan Bahrain 2-2, dan soal kepemimpinan wasit yang amat mengecewakan, dan kita semua sepakat semua harus dilupakan," tutur Sumardji kepada kumparan, Sabtu (12/10).
"Semua wajib fokus dan saling mengingatkan, sehingga tujuan untuk menang lawan China betul-betul terwujud dan jangan sampe ada lagi sesuatu hal yang merugikan tim," tambahnya.
Timnas memang dirugikan saat melawan Bahrain, Kamis (10/10) lalu. Keputusan paling kontroversial dari Ahmed Al Kaf datang di akhir pertandingan, yang membuat publik Indonesia geram. Wasit memberikan tambahan waktu injury time lebih lama dari yang seharusnya.
Seharusnya, babak kedua hanya mendapatkan enam menit perpanjangan waktu, namun wasit malah menambahkannya empat menit hingga pertandingan berlangsung selama 100 menit.
Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh tim tuan rumah. Pada menit ke-99, Bahrain menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Mohamed Marhoon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar