terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Tips Aman Memilih Obat Batuk yang Dijual Bebas - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tips Aman Memilih Obat Batuk yang Dijual Bebas
Sep 15th 2024, 07:59, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)

Ilustrasi obat batuk. Foto: Pixabay
Ilustrasi obat batuk. Foto: Pixabay

Batuk adalah salah satu gejala gangguan kesehatan paling umum yang membutuhkan perhatian. Umumnya disebabkan gangguan paru-paru maupun organ pernapasan lain, batuk dapat mengganggu tidur, belajar, aktivitas profesional, dan sosial seseorang.

Kondisi ini membuat masyarakat butuh solusi cepat dan tepat untuk mengatasinya. Obat dijual bebas (OTC) yang mudah didapat dan terjangkau bisa menjadi pilihan untuk bantu meredakan batuk. Namun di antara berbagai jenis obat batuk OTC yang ada, penting untuk memilih jenis obat sesuai dengan gejala yang dialami.

Gejala batuk yang berkepanjangan bisa mengganggu pola tidur, menyebabkan kelelahan dan kesulitan fokus yang justru dapat memperburuk gejala batuk. Selain itu, gejala batuk yang kuat dapat menyebabkan nyeri otot dada bagi beberapa orang. Sebelum bergegas memeriksakan ke dokter, banyak yang berusaha mengatasi batuk sendiri dengan obat dijual bebas (OTC) karena harganya yang murah dan mudah untuk digunakan. Hal ini bisa dibenarkan namun tidak sedikit yang kebingungan memilih obat batuk OTC yang tepat, karena beragamnya pilihan, jenis batuk, serta efek samping yang bisa muncul.

Dokter Patriotika Ismail, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam menyatakan pemilihan obat batuk OTC harus dilakukan dengan cermat.

"Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak," ujar Patriotika dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Minggu (15/9).

"Dan juga perlu diketahui sudah berapa lama menderita batuknya. Karena kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi. Jika batuk tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk segera menemui dokter," sambungnya.

Beda gejala batuk yang dialami, maka beda pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Agar tepat sasaran, perhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.

Gejala batuk berdahak disarankan mengkonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin sedangkan untuk gejala batuk kering, disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan. Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.

Meski harganya jauh lebih terjangkau daripada obat resep, obat OTC bisa menjadi pertolongan pertama yang terbukti aman dalam meredakan gejala batuk umum lantaran kandungannya kurang lebih sama dengan obat resep, hanya dalam dosis yang lebih rendah. Secara umum, batuk bersifat 'self-limiting' yang berarti akan hilang dengan sendirinya sehingga obat OTC sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal.

Ketersediaan yang bisa didapat tanpa resep dokter sering kali membuat masyarakat tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai berapa dosis yang dibutuhkan. Seperti obat medis pada umumnya, obat batuk OTC, jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah dan perubahan tekanan darah.

Dr. Elizabeth Angelina, dokter medis PT Bintang Toedjoe menjelaskan obat OTC lebih dianjurkan sebagai pertolongan pertama dan untuk batuk akut, bukan kronis.

"Penting untuk tetap menjaga dosis yang tepat pada saat memanfaatkan obat batuk OTC, karena konsumsi obat OTC berlebihan tidak hanya menguras dompet, tapi juga berdampak negatif bagi kesehatan. Sebagai bentuk pengobatan sendiri, konsumsinya harus sesuai dengan takaran yang dianjurkan dengan membaca aturan pakai dengan saksama," tutur Angel.

Untuk masyarakat yang mementingkan faktor praktis, obat batuk OTC dalam kemasan sachet bisa menjadi pilihan tepat, karena sudah terkandung satu dosis setiap satu sachet, mudah dibawa dan dikonsumsi di mana saja jika perlu, tanpa risiko membawa obat dalam botol yang bisa bocor dan sekaligus membawa sendok takar. Selain itu, obat batuk OTC tersedia di apotek maupun toko terdekat, sehingga mudah didapatkan.

"Sebagai konsumen cerdas, harus jeli memilih obat batuk OTC dari yang ada di pasaran, dari segi kandungan juga kemasannya. Bisa mempertimbangkan obat batuk OTC dalam kemasan sachet yang kandungannya lengkap; Dextromethorphan, Guaifenesin, dan Chlorpheniramine Maleate 2 mg, sehingga efektif meredakan batuk. Tidak kalah penting untuk selalu memerhatikan dosis dan anjuran pemakaian," pungkas Angel.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: