terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Suku Terasing di Dunia Bunuh 2 Penebang Kayu, 2 Lainnya Masih Hilang - my blog
Sep 6th 2024, 09:02, by Gitario Vista Inasis, kumparanTRAVEL
Dua orang tewas dan dua orang lainnya masih hilang, setelah sekelompok penebang kayu melakukan kontak fisik dengan suku paling terasing di dunia. Para penebang kayu tersebut dilaporkan bentrok dengan masyarakat adat atau suku Mashco Piro di daerah Madre de Dios, Amazon, Peru pada Kamis, 29 Juli lalu.
Dilansir LadBibble, insiden tersebut bermula saat para penebang sedang membuka jalan setapak di hutan. Sebelum akhirnya mereka diserang dengan busur dan anak panah.
Reuters melaporkan, insiden pembunuhan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Daniel Pena, juru bicara FENAMAD yang mewakili 30 komunitas di wilayah tersebut.
Pena mengatakan, sedikitnya dua pekerja tewas akibat busur dan anak panah, sementara dua lainnya masih hilang dan seorang lainnya terluka.
Dalam pernyataan yang dirilis kementerian kebudayaan, bentrokan tersebut mungkin telah menyebabkan kematian, cedera, dan orang hilang.
Tentang Suku Mascho Piro
Secara historis, Suku Mashco Piro dikenal memiliki interaksi yang terbatas dengan orang luar. Hal ini karena sebagian besar dari mereka bersikap negatif.
Ketika produksi karet meningkat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Suku Piro mengalami serangan kekerasan dari penyadap karet dan pemukim, yang menyebabkan hilangnya nyawa dan pengungsian signifikan.
Cara bertahan hidup Suku Mashco Piro adalah mengandalkan hutan untuk makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan. Pengetahuan mereka tentang keanekaragaman hayati Amazon adalah alasan mengapa mereka telah ada begitu lama, dan saat ini diperkirakan terdiri dari lebih dari 750 orang.
Hal ini terjadi setelah organisasi hak asasi manusia Survival International mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka meminta FSC (Forest Stewardship Council), untuk mencabut sertifikasinya terhadap perusahaan penebangan.
"Beberapa perusahaan penebangan memegang konsesi kayu di dalam wilayah yang dimiliki oleh suku Mashco Piro," kata pihak Survival International.
Penebangan yang Melewati Batas
Pena menyebut, konsesi kayu yang dimiliki sejumlah perusahaan berjarak beberapa kilometer saja dari tempat Mascho Piro tinggal.
Satu perusahaan, Canales Tahuamanu, yang beroperasi di dalam wilayah Mashco Piro telah membangun lebih dari 200 km jalan bagi truk pengangkut kayunya untuk mengambil kayu.
Perusahaan itu disertifikasi oleh FSC atas operasinya yang dianggap berkelanjutan dan etis di sana, meskipun pemerintah Peru mengakui delapan tahun lalu bahwa mereka menebang pohon di wilayah Mashco Piro.
"Survival International meminta FSC untuk menarik sertifikasinya atas operasi perusahaan. Lebih dari 8.000 orang telah melobi FSC," ujar Pena.
Presiden organisasi adat setempat FENAMAD, Alfredo Vargas Pio, menambahkan ini adalah bukti yang tak terbantahkan bahwa banyak Mashco Piro tinggal di daerah tersebut, yang tidak hanya gagal dilindungi oleh pemerintah, tetapi juga dijual kepada perusahaan penebangan.
"Para pekerja penebangan dapat membawa penyakit baru yang akan memusnahkan Mashco Piro, dan ada juga risiko kekerasan di kedua belah pihak. Jadi sangat penting bahwa hak teritorial Mashco Piro diakui dan dilindungi secara hukum," kata Pio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar