terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
OJK Dalami Gratifikasi IPO di BEI: Tak Ada Tempat Bagi yang Merusak Integritas - my blog
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mendalami terkait kasus gratifikasi proses penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI sudah memecat 5 karyawannya yang dinilai terlibat dalam gratifikasi tersebut.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mendukung langkah BEI memecat 5 karyawan imbas gratifikasi IPO. Ia menilai langkah tegas memang harus dilakukan kepada yang merusak kredibilitas pasar modal.
"Kami sambut baik karena hal tadi (PHK 5 karyawan yang gratifikasi IPO) memang menunjukkan tidak ada tempat bagi mereka yang merusak integritas dan kredibilitas bursa dan tentunya akan menyebabkan risiko yang sangat besar terhadap keseluruhan kepercayaan terhadap bursa," kata Mahendra saat konferensi pers hasil rapat RDK OJK Bulanan Agustus 2024, Jumat (6/9).
Mahendra meminta BEI tidak berhenti dengan memecat 5 karyawan saja. Ia menegaskan harus didalami lagi terkait kemungkinan ada pihak-pihak lain yang terlibat gratifikasi IPO.
"Intinya tidak boleh ada yang dikecualikan dan tidak boleh ada yang dilindungi jika hal-hal yang melanggar tadi itu terbukti dilakukan oleh staf maupun pejabat di BEI. Ini yang tentu kami pantau," ujar Mahendra.
Mahendra menegaskan sejauh ini belum ditemukan keterlibatan pegawai OJK dari kasus gratifikasi tersebut. Meski begitu, ia memastikan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus tersebut.
"Kami juga mendalami aspek-aspek lain yang mungkin terlibat dengan peristiwa ini sekalipun bukan dalam bentuk dana. Hal ini akan terus kami dalami," ungkap Mahendra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar