terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Prabowo Mau Bikin Kementerian Perumahan, Sang Adik Jadi Ketua Satgas Transisi - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Prabowo Mau Bikin Kementerian Perumahan, Sang Adik Jadi Ketua Satgas Transisi
Sep 1st 2024, 09:36, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS

Prabowo bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Foto: Instagram/@prabowo
Prabowo bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Foto: Instagram/@prabowo

Rencana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memisahkan Kementerian Perumahan dengan Kementerian Pekerjaan Umum sudah masuk Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Anggaran untuk Kementerian Perumahan sebesar Rp 53 triliun.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menyebut pemerintahan baru akan berfokus mengembangkan sektor usaha perumahan. Setelah pemisahan, nantinya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan berfokus pada pembangunan infrastruktur.

President commissioner of PT Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo, during the groundbreaking of PT STANIA in Batam, Riau Islands, on Friday (May 10, 2024). Foto: Antara / HO-Arsari
President commissioner of PT Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo, during the groundbreaking of PT STANIA in Batam, Riau Islands, on Friday (May 10, 2024). Foto: Antara / HO-Arsari

"Kita sudah masukkan angka kepada RAPBN kita tahun depan. Angka waktu kita tetapkan Rp 53 triliun untuk mulai, dan Pak Prabowo sudah setuju, kita akan mendirikan Kementerian Perumahan seperti dulu," ucapnya dalam agenda APEC BAC Indonesia: Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran, di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).

Untuk memuluskan rencana ini, dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Perumahan sejak empat bulan lalu. Hashim ditunjuk jadi Ketua Satgas Perumahan dalam transisi pemerintahan. Satgas inilah yang nantinya akan membuat Kementerian Perumahan.

Dalam perkembangannya dalam beberapa bulan terakhir Hashim menggaet sejumlah pihak seperti Bank BTN, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya N. Bakrie, Perumnas (persero), Real Estate Indonesia (REI), dan SMF untuk rapat secara intensif.

"Saya ajak beberapa kali secara intensif, kalau tidak salah, kami sudah rapat 8 kali, di mana saya pimpin rapat 4 kali, kami rapat hari sabtu pun," lanjut Hashim.

Komisaris Utama PT Arsari Group Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri peletakan batu pertama PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA) di Batam. Foto: Jessica Allifia Jaya Hidayat/Antara
Komisaris Utama PT Arsari Group Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri peletakan batu pertama PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA) di Batam. Foto: Jessica Allifia Jaya Hidayat/Antara

Dengan REI, Hashim mengajak mereka berdiskusi mengenai program perumahan. Dalam hal ini presiden terpilih menargetkan pembangunan 2 juta rumah per tahun di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan.

"Dalam program sementara Pak Prabowo setujui, kita akan membangun setiap tahun 2 juta unit rumah di pedesaan, 1 juta unit apartemen di kota setiap tahun," kata Hashim.

Hashim juga mewanti-wanti agar para konglomerat dan perusahaan kontraktor tidak masuk ke program ini. Nantinya, proyek perumahan tersebut bakal dipercayakan pada UMKM, Koperasi dan BUMDES. Langkah ini dipilih untuk menciptakan kelas menengah baru yang saat ini sedang menurun.

"Perusahaan kontraktor, konglomerat, dilarang untuk masuk ke bidang ini," tegas Hashim.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: