PDIP soal Usulan Money Politics: Ungkapan Kekecewaan dan Kejengkelan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban

PDIP soal Usulan Money Politics: Ungkapan Kekecewaan dan Kejengkelan May 16th 2024, 21:37, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Steering Committee (SC) Rakernas V PDIP Djarot Saiful Hidayat (tengah) menyampaikan keterangan terkait pelaksanaan Rakernas IV PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (16/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menjelaskan maksud pernyataan anggota komisi II DPR dari partainya, Hugua, yang mengusulkan money politics dilegalkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada 2024. Menurutnya, usulan itu merupakan kejengkelan kader karena melihat maraknya politik uang di Pemilu 2024. "Saya buka aja di sini kemarin anggota komisi II, Pak Hugua kemudian keceplosan ngomong kan kalau begitu money politics dilegalkan saja," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (16/5). "Ini sebetulnya bentuk kejengkelan, bentuk keputusasaan, bentuk keprihatinan dan kegeraman yang mendalam, melihat praktik demokrasi liberal, di mana praktik money politics itu terjadi di semua wilayah," tambah dia. Dia mengatakan praktik politik uang di Pemilu 2024 sudah tidak mengenal waktu dan dilakukan secara terang-terangan. Sehingga, Pemilu 2024 menjadi pesta demokrasi yang paling brutal. "Dan terjadi pembiaran. Tidak ada lagi istilah serangan fajar. Fajar boleh, subuh boleh, zuhur boleh, asar boleh magrib boleh, tengah malam, boleh, dan ada di beberapa tempat. Itu ada terang-terangan dekat TPS, tapi di daerah tertentu. Ini betul-betul pemilu yang paling brutal. Tentu saja money politics ini diharamkan tapi dalam praktiknya terjadi secara masif," tutur dia. Anggota Komisi II DPR itu mengungkapkan pratik politik uang sudah menyentuh tingkatan pilpres bukan hanya di level pileg saja. Namun, ia menegaskan PDIP menolak politik uang dilegalkan. "Bahkan untuk tingkat presiden pun sekarang ini, ini ada amplopnya. Kalau sudah begini, Ini betul-betul kemorosotan mutu demokrasi kita dan ini tidak boleh dibiarkan. Jadi ungkapan kekecewaan, kejengkelan Hugua diungkapkan dengan cara seperti itu yang tentu saja kita tolak," katanya. Dia berharap kebrutalan politik uang di Pemilu 2024 tidak diadaptasi pihak tertentu di pilkada serentak November mendatang. "Ini sebagai warning supaya pilkada tidak lagi dilakukan praktik seperti ini meskipun rasanya sulit. Apakah kita harus menyalahkan rakyat yang menerima duit itu? Enggak. Apa artinya rakyat tidak percaya kepada demokrasi," tutup Djarot.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions. If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.