terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Jalan di Lembah Anai Belum Bisa Dilalui Mobil, Perbaikan Butuh 2 Bulan - my blog
May 17th 2024, 10:55, by Jonathan Devin, kumparanNEWS
Jalan Padang-Bukittinggi di kawasan Lembah Anai terputus imbas banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam lalu.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, mengaku telah berkoordinasi dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR terkait masalah tersebut.
Sejauh ini, akses jalan baru bisa dibuka untuk dilalui kendaraan roda dua.
"Jadi info yang saya dapat jalan yang Anai tadi, itu dibuka hari ini untuk jalur motor," kata Audy, Kamis (16/5).
Namun, untuk kendaraan roda empat atau lebih belum dapat melintas. Diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk memperbaiki jalan.
"Tapi untuk mobil mereka butuh 2 bulan katanya. Bina Marga. Semoga bisa lebih cepat. Tapi sebulan juga agak sulit," ungkap dia.
Sementara ini, lalu lintas dari Padang menuju Bukittinggi maupun sebaliknya dialihkan melalui Malalak.
Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadi salah satu wilayah yang terdampak terjangan banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, mengatakan di kawasan Lembah Anai sudah banyak hutan-hutan yang dibuka dan disulap menjadi tempat wisata.
"Kalau kita lihat 2013 ini belum ada pemanfaatan lahan selain dari kawasan lindung. Artinya sungai itu di seluruh sisi kiri dan kanannya itu masih vegetasi. Masih orisinal," kata Abdul di Bukittinggi, Kamis (16/5).
"Tapi kemudian kita lihat, itu 2014 mulai dibangun, 2024 itu full. Semuanya di sisi-sisinya itu yang seharusnya menjadi daerah banjirannya sungai ini, dimanfaatkan menjadi daerah ini (wisata)" lanjutnya.
Padahal, menurut Abdul, aliran sungai membutuhkan daerah luapan yang berada di tepiannya. Namun karena banyaknya bangunan di sana, aliran sungai menjadi semakin sempit.
Akibatnya, ketika volume air mengalami peningkatan drastis akan terjadi fenomena bottleneck.
"Karena begitu si badan air itu dibatasi struktur beton itu kayak misalkan kita punya air di botol, botolnya kita balik, pasti di leher yang sempit ini arusnya sangat kencang kan. Nah itu yang kemudian bisa berfungsi destruktif gitu, karena ruang luberan air itu enggak ada," jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar