Konten TikTok: Cerita Pengguna Starlink, Sinyal Keganggu kalau Kehalang Pohon May 17th 2024, 10:01, by Focus by kumparan, Focus by kumparan @kumparan Internet Starlink besutan Elon Musk, sekejap menarik perhatian publik. Namun, muncul persoalan karena antena Starlink perlu ditempatkan di area terbuka tanpa ada halangan di atasnya. Dari segi biaya pun, Starlink lebih mahal dari internet seluler atau fixed broadband. Starlink terdiri dari perangkat yang membutuhkan akses jaringan langsung ke satelit Low Earth Orbit (LEO). Antena atau penerima sinyal ini harus dipasang di area yang terbuka tanpa ada halangan di atasnya, seperti dahan ranting pohon, atap rumah, beton, dan genteng. Persoalan pun muncul bagi para pengguna di area perkotaan seperti perumahan, atau apartemen, di mana tempat kediaman bisa jadi terhalang tower lain yang lebih tinggi. Antena Starlink sejatinya, memang terus bergerak mendeteksi konstelasi satelit di angkasa. Hal ini dialami oleh pengguna Starlink di Jakarta, Ramda Yanurzha. Dalam akun X nya, ia berbagi pengalaman harus memindahkan antena dari halaman rumah ke atap supaya sinyal yang didapatkan maksimal. Selain perihal lokasi antena, biaya Starlink pun tergolong mahal. Untuk paket bulanan Residensial, Starlink mematok harga mulai Rp 750 ribu dan harus membeli kit perangkat (beli di awal) dengan harga mulai Rp 7,8 juta. 📸: Dok. Pribadi/Ramda Yanurzha. #editorial #focus #starlink #teknosains #videonews #collab #internet #elonmusk #spacex #internetsatelit #internetkabel #wifi #kumparan ♬ original sound - kumparan - kumparan @kumparan Sejumlah warga Indonesia sudah melakukan pemesanan dan menggunakan internet satelit Starlink. Layanan tersebut memang menawarkan kecepatan internet tinggi hingga 200 Mbps, tapi kemampuan tersebut akan berkurang seiring bertambahnya pelanggan. Ridwan Effendy, Dosen Prodi Telekomunikasi STEI ITB, mengatakan hal itu dipengaruhi oleh tingkat kepadatan pengguna di suatu area. Karena Starlink pemain baru di industri ISP (internet service provider), gak heran penggunanya belum banyak tersebar. Dalam beberapa bulan ke depan, ketika jumlah pelanggan Starlink mulai ramai, maka jaringannya akan penuh yang menyebabkan latensi semakin tinggi. Akibatnya, kecepatan internet yang didapat tidak lagi sekencang saat awal kedatangan Starlink. #editorial #focus #starlink #teknosains #svl #collab #internet #elonmusk #spacex #internetsatelit #internetkabel #wifi #kumparan ♬ original sound - kumparan - kumparan @kumparan Mulai banyak yang pakai Starlink, tapi sempat down kena badai matahari. Internet berbasis satelit milik SpaceX, Starlink, lagi ramai diomongin dan banyak yang coba pakai. Tapi, di tengah keriuhan itu, Elon Musk, bos SpaceX, sempat bikin pengumuman pada 11 Mei 2024 lalu kalau Starlink down. Penyebabnya badai matahari. Ketika pakai internet satelit ini, kualitasnya bergantung pada situasi langit, cuaca buruk bisa bikin koneksi putus. Menurut pakar ITB, warga perkotaan lebih cocok pakai internet kabel dan seluler karena kecepatannya selalu stabil di kondisi cuaca apa pun. Kalau internet Starlink lebih pas dipakai di wilayah 3T, yang sulit dijangkau infrastruktur internet kabel atau seluler. Menurut Menko Marves Luhut Pandjaitan, Starlink akan dipakai di daerah yang layanan internetnya masih kurang, kayak selatan Jawa, Nusa Tenggara, sampai Papua. Selengkapnya di Focus kumparan. #focus #starlink #teknosains #svl #collab #internet #elonmusk #spacex #internetsatelit #internetkabel #wifi #kumparan ♬ original sound - kumparan - kumparan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar