terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Konsumen: Sinyal Starlink Terganggu Jika Antena Terhalang Pohon - Bangunan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Konsumen: Sinyal Starlink Terganggu Jika Antena Terhalang Pohon - Bangunan
May 16th 2024, 08:23, by Kevin S Kurnianto, kumparanTECH

Sinyal internet satelit bakal terganggu jika antena terhalang oleh objek seperti pohon hingga tower BTS. Foto: Telkomsel
Sinyal internet satelit bakal terganggu jika antena terhalang oleh objek seperti pohon hingga tower BTS. Foto: Telkomsel

Internet Starlink besutan Elon Musk, sekejap menarik perhatian publik. Akses internet langsung ke satelit, speed ngebut, dan ada pilihan untuk bisa dibawa ke mana-mana. Siapa yang enggak 'kepincut' untuk mencoba?

Bagaimanapun, internet seluler dan broadband masih menjadi pilihan yang tepat untuk mereka yang tinggal di perkotaan. Karena secara desain, internet satelit diperuntukan bagi mereka yang tinggal di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, simak beberapa fakta berikut ini.

Pertama, Starlink terdiri dari perangkat yang membutuhkan akses jaringan langsung ke satelit Low Earth Orbit (LEO). Antena atau penerima sinyal ini harus dipasang di area yang terbuka tanpa ada halangan (obstruction) di atasnya. Apa gangguan yang dimaksud? Ia bisa berupa dahan ranting pohon, besi melintang, atap rumah, beton dan genteng yang ada di atas antena.

Buat pengguna yang memiliki mobilitas tinggi atau di daerah terbuka, tentu ini tak jadi masalah. Persoalan akan muncul bagi para pengguna di area perkotaan seperti perumahan, atau apartemen, di mana tempat kediaman bisa jadi terhalang tower lain yang lebih tinggi. Antena Starlink sejatinya, memang terus bergerak mendeteksi konstelasi satelit di angkasa.

Mereka harus memanjat atap rumah atau mencari spot lain yang lebih optimal agar antena dapat menerima sinyal satelit lebih baik. Hal ini dialami pengguna Starlink di Jakarta, Ramda Yanurzha. Dalam akun X (dulu bernama Twitter) @ryanurzha, ia berbagi pengalamannya menggunakan Starlink di Jakarta.

Di X, Ramda mengatakan bahwa ia sempat menaruh antena di halaman rumah. Namun, aplikasi Starlink mendeteksi masih ada obstruction, sehingga sinyal kurang maksimal. Ramda lalu memasang antena di atap rumah. Di spot ini, jangkauan sinyal jauh lebih baik. Ramda mendapat kecepatan download 60 sampai 80 Mbps, serta upload 35 Mbps, serta latency rendah 28ms langsung ke satelit.

"Jadi dia memang syaratnya butuh luas pandang yang cukup besar, 100 derajat kalau nggak salah. Posisi antena jangan terhalang oleh ranting pohon, bangunan, atau objek lain. Nanti kan juga ada built in analisisnya, jadi kelihatan daerah mana yang terhalang," kata Ramda.

Ramda juga mengatakan internet Starlink nggak cocok buat orang yang maunya "terima beres." Sebab, mereka harus memasang perangkat dan setup sendiri antenanya sebelum bisa menikmati internet dengan kecepatan tinggi.

Kedua, dari segi biaya langganan internet, Starlink lebih mahal dari internet seluler atau fixed broadband. Untuk paket bulanan Residensial, Starlink mematok harga mulai Rp 750 ribu dan harus membeli kit perangkat (beli di awal) dengan harga mulai Rp 7,8 juta.

Layanan satelit Starlink yang mahal juga diakui oleh Ramda. Dia bilang, Starlink memang ditujukan untuk segmen masyarakat menengah ke atas mengingat perangkat dan biaya internet yang dibanderol harga tinggi.

"Ini jelas bukan untuk segmen masyarakat umum. Terutama penghasilan menengah ke bawah. Karena kan alatnya saja Rp 8 juta untuk terminal satelitnya. Kemudian untuk langganan internetnya Rp 750 ribu per bulan. Ini kan harga yang bisa dibilang cuma untuk masyarakat yang mampu, sangat mampu bahkan," kata Ramda.

Layanan seluler dan fixed broadband masih jauh lebih terjangkau dari sisi harga. Apalagi buat pengguna di daerah perkotaan dengan segmen pengguna yang sangat memperhatikan pengeluaran bulanan mereka.

Berdasarkan riset Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, mayoritas pengguna internet mengeluarkan biaya langganan paket data seluler (Mobile Internet) antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, tanpa membeli perangkat tambahan. Sementara untuk layanan fixed broadband mayoritas pengguna internet di Indonesia mengeluarkan biaya bulanan Rp 100 hingga 300 ribu.

Ridwan Effendy, Dosen Prodi Telekomunikasi STEI Institut Teknologi Bandung (ITB), membeberkan alasan mengapa harga langganan internet Starlink jauh lebih mahal dibanding seluler dan fixed broadband. Ini tentu berkaitan dengan investasi teknologi perusahaan SpaceX yang lebih besar untuk menyediakan rangkaian satelit mini di orbit yang rendah dari Bumi.

Ia menegaskan, internet satelit Starlink lebih cocok digunakan di rural area, karena mungkin di sana jangkauan akses fixed broadband maupun seluler masih kecil dan sulit.

"Karena investasinya Starlink juga enggak murah (untuk) satelit, makanya membutuhkan biaya yang enggak murah juga. Harganya sebanding dengan kecepatan yang ditawarkan untuk menjangkau daerah rural," kata Heru kepada kumparanTECH.

Kalau di kota sebaiknya menggunakan (jaringan) broadband atau seluler."- Ridwan Effendy, Dosen Telekomunikasi ITB -

Di area perkotaan, jaringan fixed broadband sudah tersebar sangat luas dengan ketersediaan kabel serat optik (FO), serta penyedia jasa internet (ISP) yang beragam dan memadai. Sementara itu, untuk layanan seluler, ketersediaan jaringannya mengandalkan infrastruktur base transceived station (BTS).

Sama seperti jaringan fixed broadband, infrastruktur BTS telah tersebar di banyak titik dengan ragam layanan jaringan LTE, 4G hingga 5G. Jaringan ini memiliki kualitas penetrasi sinyal yang baik yang mampu menembus tembok rumah, mal, perkantoran, area publik termasuk sudut kota yang padat, tanpa harus membeli antena satelit terlebih dahulu.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: