terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Ekonom Pertanyakan Urgensi Dibentuknya Dewan Ekonomi Nasional Era Prabowo - my blog
Oct 26th 2024, 15:40, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Kehadiran instansi baru di pemerintahan Prabowo-Gibran yaitu Dewan Ekonomi Nasional yang diketuai oleh Luhut Binsar Pandjaitan dinilai akan mengurangi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kementerian Koordinator (Kemenko) di periode ini.
Hal tersebut diutarakan oleh Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, saat ditanya mengenai tupoksi Dewan Ekonomi Nasional dan urgensi pembentukkannya.
"Kehadiran Dewan Ekonomi Nasional dengan Luhut sebagai ketua, membuat tupoksi Kementerian Koordinasi akan berkurang," kata Nailul kepada kumparan, dikutip pada Sabtu (26/10).
Selain itu, Nailul menilai ada potensi Dewan Ekonomi Nasional memiliki tugas yang sama dengan Kemenko Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto.
"Ada potensi tupoksi yang tumpang tindih antara Dewan Ekonomi Nasional dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jadi pembentukan kembali Dewan Ekonomi Nasional sangat useless," terang Nailul.
Nailul juga menanggapi ambisi Prabowo untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Menurutnya, perekonomian era Prabowo tidak jauh berbeda dengan masa mantan Presiden Jokowi.
"Kebijakan Prabowo-Gibran tidak jauh berbeda dengan Jokowi, genjot infrastruktur dan pembangunan fisik secara masif. Dengan strategi yang sama, saya rasa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di angka 5 persen an," terang Nailul.
"Faktor investasi di bawah Rosan pun belum bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi. Dengan komposisi menteri yang kemungkinan ada beberapa pos yang sama, saya rasa kemungkinan akan sama kebijakan yang diambil," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar