terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Sudirman Said: Praktik Nepotisme yang Akut Bisa Jadi Penyulut Krisis Politik - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sudirman Said: Praktik Nepotisme yang Akut Bisa Jadi Penyulut Krisis Politik
Aug 22nd 2024, 09:52, by M Lutfan D, kumparanNEWS

Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said. Foto: Dok. Istimewa
Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said. Foto: Dok. Istimewa

Sumber dari seluruh kerumitan yang dihadapi bangsa ini saat ini adalah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang semakin terang-terangan dilakukan oleh para elite kekuasaan. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said.

"Praktik nepotisme telanjang meresahkan anak-anak muda yang tengah berjuang menjalani kehidupannya dengan susah payah. Sementara melihat sanak family petinggi negara dengan mudahnya melenggang menabrak segala aturan, untuk mencapai puncak-puncak posisi publik," kata Sudirman dalam keterangannya, Kamis (22/8).

Menurutnya, fenomena ini terlihat jelas di seluruh sektor, mencakup berbagai lapisan, dan terjadi di semua cabang pemerintahan, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Sudirman menambahkan, praktik kolusi antarpihak yang saling menutupi kesalahan telah melumpuhkan mekanisme kontrol dan keseimbangan di pemerintahan.

Bahkan, lembaga seperti BPK dan KPK yang seharusnya menjaga integritas justru terseret dalam krisis yang sama.

"Kolusi telah merusak sistem pengawasan antarlembaga, sementara nepotisme semakin marak, bahkan dipertontonkan secara terang-terangan oleh pimpinan tertinggi negara," kata Sudirman.

Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said. Foto: Dok. Istimewa
Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said. Foto: Dok. Istimewa

Lebih lanjut, Sudirman mengkritik kebijakan pimpinan negara yang dinilai memaksakan kehendak pribadi dengan menempatkan anggota keluarga di posisi publik tanpa mempertimbangkan kualifikasi dan prosedur yang layak.

Menurutnya, kondisi ini memicu krisis multi-dimensi, mulai dari krisis tata negara hingga krisis demokrasi. Jika situasi ini terus berlanjut tanpa penanganan bijaksana, Sudirman memperingatkan bahwa krisis politik yang lebih besar bisa terjadi, terlebih jika digabungkan dengan krisis ekonomi yang juga sedang mengancam.

"Desain tata negara kita telah menempatkan semua lembaga negara setara. Tidak ada lembaga yang lebih tinggi, sehingga lembaga tinggi negara ini seharusnya bisa menjadi penengah dalam krisis. Seharusnya, Presiden sebagai Kepala Negara dapat bertindak sebagai penengah yang adil dba bebas dari kepentingan subjektif," lanjut Sudirman.

Ia menegaskan bahwa solusi dari krisis ini hanya bisa terjadi jika Presiden bersedia menjadi penengah yang netral dan kredibel. Ia juga menyerukan agar orang-orang terdekat Presiden mengingatkan secara serius bahaya KKN yang semakin mendorong bangsa risiko besar.

"Ada kewajiban moral orang-orang dekat Presiden untuk mengingatkan bahaya KKN bagi keselamatan negara. Jika kita ingin menyelamatkan negara ini, kita harus segera keluar dari wabah KKN jilid II," pungkas Sudirman.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: