terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Main Film KDRT, Blake Lively Dianggap Nggak Peduli sama Korban Kekerasan - my blog
Aug 24th 2024, 13:31, by Hutri Dirga Harmonis, kumparanWOMAN
Nama aktris AS, Blake Lively sedang menjadi topik hangat di media sosial. Pasalnya istri dari aktor Ryan Reynolds itu telah berhasil memerankan karakter Lily, seorang perempuan korban KDRT di film terbarunya berjudul It Ends With Us.
Film yang mengangkat isu sensitif itu menuai banyak pujian karena dianggap membantu korban kekerasan untuk berani speak up, seperti halnya Lily yang berhasil memutus tali KDRT di dalam karya sinema tersebut. Alih-alih mendapatkan tanggapan yang sama seperti karakter Lily, Blake Lively di kehidupan nyata justru memanen kritik pedas dari berbagai pihak.
Ya Ladies, Blake saat ini tengah disibukkan dengan berbagai aktivitas promosi film yang membuatnya harus melakukan banyak sesi wawancara. Namun di beberapa kesempatan, perempuan 36 tahun itu dianggap menjawab pertanyaan dengan kalimat-kalimat yang tidak sensitif terhadap korban kekerasan.
Dilansir Glamour, saat ditanya mengenai pendapatnya soal korban kekerasan yang mungkin menonton filmnya, Blake justru merespons dengan jawaban yang terkesan bukan dukungan tulus.
"Saya pikir kamu jauh lebih dari sekadar penyintas atau korban kekerasan. Meski kekerasan adalah hal yang besar, kamu adalah terdiri dari banyak hal, dan apa yang telah dilakukan seseorang kepadamu itu tidak mendefinisikan dirimu," ujar Blake.
Jawaban yang dilontarkan ibu empat anak itu dianggap sama sekali tidak mencerminkan kepekaan terhadap korban kekerasan seperti yang direpresentasikan filmnya. Pilihan diksi "lebih dari sekadar korban" seolah menyiratkan sesuatu yang buruk atau memalukan apabila seseorang mengaku dirinya sebagai korban kekerasan.
Satu lagi yang lebih menimbulkan kebingungan, Blake mengklaim film yang diperankannya hanya sebuah cerita yang memiliki kisah KDRT di dalamnya dan bukan sekadar tentang KDRT semata.
Bagaimana menurutmu, Ladies? Kalau kamu sudah menonton filmnya, ceritakan pendapatmu di kolom komentar, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar