terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Biar Tak Impor Terus, Bahlil Petakan Sumber Bahan Baku LPG di RI - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Biar Tak Impor Terus, Bahlil Petakan Sumber Bahan Baku LPG di RI
Oct 25th 2024, 15:02, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Foto: Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Foto: Kementerian ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah memetakan sumber bahan baku LPG, Propane (C3) dan Butane (C4), yang hingga saat ini masih minim ditemukan di dalam negeri.

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan salah satu program sektor energi yang sudah dibahas di awal pemerintahan Prabowo-Gibran adalah hilirisasi LPG.

Dadan mengatakan, produksi LPG di dalam negeri setiap tahunnya sekitar 1,9 juta metrik ton, sementara konsumsinya mencapai lebih dari 8 juta metrik ton per tahun.

"Ada potensi C3 dan C4, propane butane, tinggal kita ambil dari gas alam. Memang ada produk LPG itu bisa juga bagian dari hasil kilang, jadi itu yang sekarang kita petakan, Pak Menteri sedang matangkan untuk hal tersebut," jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (25/10).

Dadan belum membeberkan lokasi yang sudah dibidik sebagai sumber C3 dan C4, serta seberapa besar potensinya yang ada dan akan terus dikembangkan di Indonesia.

Terminal LPG Bima milik PT Pertamina Patra Niaga (Perseo). Foto: Pertamina Patra Niaga
Terminal LPG Bima milik PT Pertamina Patra Niaga (Perseo). Foto: Pertamina Patra Niaga

Adapun total 1,9 juta metrik ton LPG setiap tahun yang diproduksi di dalam negeri, kata Dadan, sumber bahan bakunya baik itu dari produksi gas alam maupun hasil pengolahan di kilang.

"Itu adalah komponen LPG tapi juga bisa C3 dan C4 ini keluar dari kilang, itu yang 1,9 juta itu total produksi LPG dari gas alam plus gas LPG yang berasal dari kilang," jelas Dadan.

Sebelumnya, Bahlil menyebutkan Indonesia semakin bergantung pada impor migas terutama untuk memproduksi LPG. Dia memastikan akan ada stimulus untuk meningkatkan daya saing produksi migas di Indonesia.

Untuk hal tersebut, Bahlil meminta kepada Kepala Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, menyiapkan data untuk menindaklanjuti penurunan impor LPG.

"Saya minta betul data untuk menindaklanjuti apa yang disampaikan ke Pak Arifin terhadap impor gas kita yang terlalu banyak C3 dan C4, di mana saja arahan pak Presiden Prabowo dan Pak Jokowi segera kita bangun hilirisasi LPG," ujar Bahlil dalam sambutannya usai Sertijab, Senin (19/8).

Melalui hilirisasi LPG ini, Bahlil juga berharap agar daya saing produksi bahan baku LPG C3 (Propane) dan C4 (butane) di dalam negeri bisa lebih tinggi dari impor. Untuk itu, dia akan rapat kembali bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Bahlil mengatakan, selisih harga produksi bahan baku LPG di dalam negeri dengan impor bisa mencapai USD 50-60 per metrik ton, sehingga badan usaha lebih condong untuk mengimpor.

"Jadi nanti Pertamina nanti kita duduk bareng, jangan selisih harganya sampai 50-60 dolar, itu berarti memberikan ruang impor yang masuk terlalu banyak," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: