terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Sri Mulyani Pernah Naikkan Tukin Pegawai Kemenkeu 300 Persen, Ini Alasannya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sri Mulyani Pernah Naikkan Tukin Pegawai Kemenkeu 300 Persen, Ini Alasannya
Sep 22nd 2024, 10:39, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah membuat gebrakan besar dalam reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan menaikkan tunjangan kinerja (tukin) pegawai hingga 300 persen. Kebijakan ini diambil untuk mendorong profesionalisme dan mengurangi potensi korupsi di lingkungan Kemenkeu.

Dalam sebuah diskusi, mantan Dirjen Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono, mengungkapkan bahwa kenaikan tunjangan ini awalnya melalui beberapa usulan dari tim birokrasi Kemenkeu.

Marwanto menjelaskan, saat itu timnya memberikan tiga skenario kenaikan tunjangan, yaitu 30 persen, 40 persen, dan 60 persen. Namun, angka tersebut dinilai masih kurang oleh Sri Mulyani.

"Kalau cuma segini, saya tidak akan pernah bisa minta mereka banyak kerja. Wong, gajinya belum dua minggu udah abis. Waktu itu saya bilang, tidak mau, naiknya lebih gede lagi," kata Sri Mulyani dalam acara peluncuran buku biografinya Sri Mulyani No Limits, Reformasi dengan Hati, di Kementerian Keuangan, dikutip Minggu (22/9).

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama mantan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu tahun 2013-2019 Marwanto Harjowiryono saat sesi diskusi peluncuran buku Sri Mulayani No Limits (SMI) di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama mantan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu tahun 2013-2019 Marwanto Harjowiryono saat sesi diskusi peluncuran buku Sri Mulayani No Limits (SMI) di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Kemudian Marwanto mengajukan kenaikan dengan angka berbeda 100 persen, 200 persen, dan 300 persen. Sri Mulyani memilih opsi kenaikan yang lebih besar, yakni mencapai hampir 300 persen.

Marwanto mengatakan, para pejabat Kemenkeu sebenarnya sedikit ragu dengan usulan kenaikan yang sangat tinggi itu. Namun, dirinya terkejut karena Sri Mulyani justru memilih opsi yang paling tinggi, yakni kenaikan tunjangan kinerja 300 persen.

"Dengan tanpa harapan sebenarnya bahwa itu akan dipilih oleh Ibu Sri Mulyani," kata Marwanto.

Sri Mulyani mengatakan, keputusan untuk menaikkan Tukin hingga 300 persen dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai Kemenkeu. Dia meyakini pegawai Kemenkeu tidak akan bisa bekerja dengan optimal ketika masih memikirkan perutnya yang kosong.

Kalau mereka kerja perutnya belum tenang, memikirkan anaknya sekolah tidak cukup segala macam, ya you cannot expect mereka benar. Tidak berarti mereka tidak korupsi juga, makanya kita mengatakan itu adalah necessary condition, tapi tidak sufficient," ungkapnya.

Reformasi di Kemenkeu tidak hanya terbatas pada peningkatan tunjangan kinerja. Sri Mulyani menekankan pentingnya pembenahan kinerja, pengawasan, dan budaya kerja secara keseluruhan. Ia berupaya mengubah mentalitas birokrat yang selama ini kerap berorientasi pada kegiatan-kegiatan yang mendatangkan honor tambahan.

"Sebelumnya, untuk dapat gaji segitu, dia pura-pura bikin apa. Kemudian dapat amplop, pura-pura jalan (dinas). Jadi saya bilang jadi aneh. Birokrat itu menurut saya seharusnya decent and respectable," kata Sri Mulyani.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: