terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kolaborasi Bangun Kepercayaan di Industri Jasa Keuangan Usai Pemilu - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kolaborasi Bangun Kepercayaan di Industri Jasa Keuangan Usai Pemilu
Jun 1st 2024, 22:52, by Tim kumparan, kumparanBISNIS

Ilustrasi catatan keuangan Foto: Shutterstock
Ilustrasi catatan keuangan Foto: Shutterstock

Pertumbuhan ekonomi usai Pemilu 2024 disebut mampu mencapai 5,1%. Hal ini menunjukkan pada kondisi usai pemilu, masyarakat masih membutuhkan kredit, namun di sisi lain penyerapan tenaga kerja menurun.

Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Aviliani, dalam diskusi "Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca-Pemilu" pada 16 Mei lalu, yang digelar Credit Bureau Indonesia (CBI).

"Ini jadi tantangan pemerintah agar investasi atau kredit mampu menyerap tenaga kerja," jelas Aviliani.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyampaikan industri pembiayaan telah berkolaborasi dengan pihak penyedia jasa informasi teknologi untuk memanfaatkan data-data seperti SLIK, credit scoring, pencatatan aset dan platform lainnya sehingga pembiayaan bisa menjaga kualitas pembiayaan yang baik guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.

"Melalui kolaborasi tersebut, industri pembiayaan optimistis akan terus bertumbuh di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global dan menjadi industri jasa keuangan yang tepercaya," papar Suwandi dalam kesempatan yang sama.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan tantangan sektor keuangan Indonesia memang semakin besar dengan banyaknya black swan event yang terjadi. Segala risiko, kata dia, perlu diantisipasi dengan kolaborasi antara regulator dan pelaku bisnis serta inovasi dan ketersediaan data yang sangat lengkap.

"Penguatan infrastruktur sektor keuangan dari sisi data, sumberdaya manusia dan capital akan membuat sektor keuangan semakin kuat dan efisien dalam bertumbuh dan berkontribusi bagi Pembangunan Indonesia," terangnya.

Diskusi "Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca-Pemilu" pada 16 Mei lalu, yang digelar Credit Bureau Indonesia (CBI). Foto: Dok. Istimewa
Diskusi "Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca-Pemilu" pada 16 Mei lalu, yang digelar Credit Bureau Indonesia (CBI). Foto: Dok. Istimewa

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar menambahkan dari pihak industri fintech P2P lending telah menunjukkan ketangguhan dan inovasi selama beberapa tahun terakhir.

"Dengan regulasi yang semakin matang dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi finansial, kami yakin sektor ini akan terus berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga berharap adanya sinergi yang lebih kuat antara pelaku usaha di sektor ini dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri," jelas dia.

Direktur Bisnis & Layanan CBI Anton K. Adiwibowo merasa stabilitas politik memainkan peran vital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui dapat terciptanya pertumbuhan kredit yang baik.

Di sisi lain, kata dia, dukungan regulator terhadap penguatan peran biro kredit sebagai pendukung industri jasa keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan yang berkelanjutan.

"CBI berkomitmen mendukung regulator dengan menyediakan solusi-solusi inovatif yang dapat membantu lembaga jasa keuangan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, sehingga tangguh untuk menghadapi tantangan dunia usaha yang semakin dinamis," ungkap Anton.

Diskusi "Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca-Pemilu" merupakan bagian dari event CBI Connect 2024 yang digelar di Ballroom 3 Hotel Mulia Jakarta pada 16 Mei lalu. Acara ini merupakan penghargaan bagi para stakeholder dan key-member CBI atas kesetiaan dan kepercayaannya terhadap produk dan solusi yang dihadirkan oleh CBI.

Direktur Utama CBI Agus Subekti menjelaskan CBI Connect diselenggarakan dengan tujuan sebagai sarana bagi pelaku industri jasa keuangan baik perbankan, perusahaan pembiayaan dan P2P Lending, untuk dapat saling berbagi informasi dan berdiskusi tentang proyeksi industri jasa keuangan usai Pemilu 2024.

"Tema ini kami pilih mengingat, kebijakan ekonomi di masa depan, akan memberikan dampak bagi industri jasa keuangan," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: