terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Misteri Bagaimana Orang Mesir Kuno Bangun Piramida Akhirnya Terpecahkan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Misteri Bagaimana Orang Mesir Kuno Bangun Piramida Akhirnya Terpecahkan
May 20th 2024, 07:50, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Suasana saat wisatawan mengunjungi Piramida Agung, dataran tinggi piramida Giza di Giza, Mesir. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters
Suasana saat wisatawan mengunjungi Piramida Agung, dataran tinggi piramida Giza di Giza, Mesir. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

Baru-baru ini, ilmuwan menemukan cabang sungai Nil yang terkubur lama dan pernah mengalir melewati lebih dari 30 piramida di Mesir. Ditemukannya sungai ini berpotensi memecahkan misteri bagaimana orang Mesir kuno mengangkut balok batu besar untuk membangun monumen paling fenomenal tersebut.

Menurut studi yang terbit di jurnal Communications Earth & Enviroment, cabang sungai sepanjang 64 kilometer yang mengalir di antara kompleks piramida Giza itu tersembunyi di bawah gurun dan lahan pertanian selama ribuan tahun.

Keberadaan sungai menjelaskan mengapa 31 piramida dibangun di sepanjang jalur gurun di Lembah Nil antara 4.700 dan 3.700 tahun lalu. Jalur dekat ibu kota Mesir kuno, Memphis, mencakup Piramida Agung Giza –satu-satunya bangunan yang masih bertahan dari tujuh keajaiban dunia kuno– serta piramida Khafre, Cheops, dan Mykerinos.

Para arkeolog telah lama mengira orang Mesir kuno menggunakan jalur air terdekat untuk memindahkan material raksasa yang digunakan untuk membangun piramida.

"Namun tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti lokasi, bentuk, ukuran atau kedekatan jalur air ini dengan lokasi piramida," kata Eman Ghoneim, penulis utama studi dari University of North Carolina Wilmington di Amerika Serikat.

Aliran sungai Ahramat Branch kuno berbatasan dengan sejumlah Piramida yang berasal dari Kerajaan Lama hingga Periode Menengah Kedua, yang terbentang antara Dinasti ke-3 dan Dinasti ke-13.  Foto: Eman Ghoneim/University of North Carolina Wilmington
Aliran sungai Ahramat Branch kuno berbatasan dengan sejumlah Piramida yang berasal dari Kerajaan Lama hingga Periode Menengah Kedua, yang terbentang antara Dinasti ke-3 dan Dinasti ke-13. Foto: Eman Ghoneim/University of North Carolina Wilmington

Tim peneliti internasional menggunakan citra satelit radar untuk memetakan cabang sungai yang mereka sebut Ahramat, piramida dalam bahasa Arab. Radar memberi mereka kemampuan untuk melihat apa yang ada di bawah permukaan pasir dan menghasilkan gambar fitur tersembunyi termasuk sungai yang terkubur dan bangunan kuno, kata Ghoneim.

Survei di lapangan dan inti sedimen dari situs mengkonfirmasi keberadaan sungai tersebut. Sungai yang tadinya besar, kini semakin tertutup pasir, kemungkinan disebabkan oleh kekeringan parah sekitar 4.200 tahun lalu.

Misteri Piramida Besar

Piramida Giza berdiri di dataran tinggi, kira-kira satu kilometer dari tepi sungai. Banyak dari Piramida memiliki jalan yang saling terhubung, membentang di sepanjang sungai sebelum berakhir di Kuil Lembah yang berfungsi sebagai pelabuhan.

Hal ini menunjukkan bahwa sungai memainkan peran penting dalam transportasi bahan bangunan dan pekerja yang dibutuhkan untuk membangun piramida.

Menurut Suzanne Onstine, rekan penulis studi dari University of Memphis di negara bagian Tennessee, AS, bahan- bahan berat yang bukan berasal dari Mesir ini lebih mudah dikirim lewat sungai dibandingkan diangkut melalui darat.

Selain digunakan untuk mengirim barang, tepian sungai kemungkinan telah dijadikan tempat untuk menerima rombongan pengantar pemakaman para firaun sebelum jenazah mereka dipindahkan ke tempat peristirahat terakhir di dalam piramida.

"Aliran air dan volumenya berubah seiring berjalannya waktu sehingga raja dinasti keempat harus membuat pilihan yang berbeda ketimbang raja dinasti ke-12. Penemuan ini mengingatkan saya tentang hubungan erat antara geografi, iklim, lingkungan, dan perilaku manusia," kata Onstine, sebagaimana dikutip dari Science Alert.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: