terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Din Syamsuddin di Kazan Federal University: NATO dan AS Melanggar Kesepakatan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Din Syamsuddin di Kazan Federal University: NATO dan AS Melanggar Kesepakatan
May 20th 2024, 04:55, by Raga Imam, kumparanNEWS

Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa
Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa

Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, memberikan kuliah umum di hadapan seratusan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional di Kazan Federal University, Kazan, Rusia, pada Jumat 17 Mei 2024.

Din menyinggung soal Nato dan Amerika Serikat yang dianggap melanggar kesepakatan. Menurut Din, pada akhir perang dingin Uni Soviet setuju membubarkan diri dan menyatukan Jerman barat dan Jerman Timur.

Pemimpin Uni Soviet Gorbachev saat itu meminta NATO dan AS tidak melakukan gerakan ke Timur (Eastward Move) karena akan mengancam Rusia. Namun, NATO dan AS justru melanggar kesepakatan.

Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa
Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa

"Namun, sepuluh tahun kemudian yakni di awal 2000-an NATO dengan dukungan AS mulai melakukan ekspansi ke Timur dengan membentuk Pangkalan NATO di Polandia dan Hungaria, dan kemudian berencana mendirikan pangkalannya di Ukraina. Inilah pangkal ketegangan dunia pascaperang dingin," kata Din.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan operasi militer yang dilancarkan Russia ke Ukraina dapat dipahami sebagai mekanisme pertahanan diri (self defense mechanism). Namun, dia menegaskan, perang bukan solusi.

"Perang hanya akan membawa kerusakan dan menimbulkan kesengsaraan bagi manusia. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi yang menyeluruh khususnya menghadapi Dunia Multipolar pascaperang dingin," ujarnya.

Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa
Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa

Menurut Din Syamsuddin, yang juga Chairman Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations/CDCC, dialog harus di kedepankan. "Sayangnya kekuatan dunia besar cenderung mempertahankan hegemoni, dan mau mengeluarkan miliaran dolar untuk membantu persenjataan kepada negara lain. Untuk itu diperlukan pemimpin negara yang negarawan yang mengambil prakarsa dialog antar bangsa dan peradaban," sambungnya.

Pada kesempatan kuliah umum tersebut banyak mahasiswa yang bertanya, salah satunya soal prospek hubungan Indonesia dan Russia untuk perwujudan perdamaian dunia, dan tata dunia baru yang adil dan beradab.

Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa
Din Syamsuddin di Kazan Federal University, Jumat 17 Mei 2024. Foto: Dok. Istimewa

Din Syamsuddin menjawab "hal itu sangat tergantung kepada kepala negara masing-masing apakah mereka punya wawasan perdamaian global atau tidak, dan apakah mereka independen untuk tidak tergantung pada adi kuasa mana pun."

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: