terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Wall Street Bervariasi, Investor Tunggu Data Inflasi dan Komentar The Fed - my blog
Jul 9th 2024, 06:08, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (8/7). Dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi karena investor menunggu data inflasi terbaru dan komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Mengutip Reuters, S&P 500 naik 0,10 persen dan mengakhiri sesi di level 5.572,85 poin, Nasdaq naik 0,28 persen menjadi 18.403,74 poin. Sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,08 persen menjadi 39.344,79 poin.
Nvidia (NVDA.O) naik hampir 2 persen , Intel (INTC.O), menguat lebih dari 6 persen dan Advanced Micro Devices (AMD.O) naik 4 persen mengangkat indeks semikonduktor Philadelphia (.SOX), 1,9 persen.
"Investor akan meneliti data harga konsumen yang akan dirilis pada hari Kamis dan data harga produsen yang rilis hari Jumat untuk mengukur kemajuan Fed dalam memerangi inflasi," tulis laporan Reuters.
Lebih lanjut, para investor khawatir dengan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu lama (higher for longer). Mereka takut hal itu bisa merusak pasar tenaga kerja dan mendorong ekonomi ke dalam resesi.
"Yang ingin didengar investor adalah nada dovish dan pengakuan bahwa risiko dua sisi lebih seimbang saat ini, khususnya, berkenaan dengan pasar tenaga kerja," kata Analis Strategis Investasi Baird Ross Mayfield.
Di samping itu, ekspektasi penurunan suku bunga pada September meningkat setelah laporan penggajian nonpertanian hari Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada bulan Juni .
Investor sekarang melihat peluang lebih dari 75 persen terjadinya penurunan suku bunga minimal 25 basis poin pada bulan September. Angka ini naik dari 60 persen pada minggu lalu.
Citigroup (Cina), JPMorgan Chase (JPM.N) dan Wells Fargo (WFC.N) dijadwalkan untuk memulai musim laporan laba kuartal kedua pada hari Jumat. Saham Citigroup naik 1,1 persen, sementara Wells Fargo turun 1 persen.
Rata-rata analis memperkirakan perusahaan S&P 500 meningkatkan agregat laba per sahamnya sebesar 10,1 persen pada kuartal kedua, naik dari peningkatan 8,2 persen pada kuartal pertama, menurut LSEG I/B/E/S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar