terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
The Fed Singgung Data Tenaga Kerja AS, Sinyal Turunkan Suku Bunga? - my blog
Jul 10th 2024, 08:37, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan, para pejabat semakin waspada terhadap risiko potensial pasar tenaga kerja. Menurutnya, kondisi pasar tenaga kerja yang ketat membuat inflasi sulit turun.
Mengutip Bloomberg, Rabu (10/7), Powell berhati-hati untuk tidak memberikan jadwal pemotongan suku bunga, yang kini diperkirakan investor akan dimulai pada bulan September. Namun, ia menekankan tanda-tanda yang semakin kuat dari pasar kerja yang 'mendingin' setelah data pemerintah yang dipublikasikan pada tanggal 5 Juli menunjukkan peningkatan pengangguran selama tiga bulan berturut-turut.
"Inflasi yang meningkat bukanlah satu-satunya risiko yang kita hadapi," kata Powell dalam pidatonya, Selasa (9/7).
"Data terbaru menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja kini telah 'mendingin' secara signifikan dibandingkan dua tahun lalu," imbuhnya.
Powell akan berpidato kembali di Capitol Hill minggu ini. Dia dijadwalkan memberikan komentar soal kebijakan moneter semester I 2024.
"Fokusnya sepenuhnya pada pasar tenaga kerja. Pelunakan lebih lanjut di pasar tenaga kerja, bahkan jika deflasi lebih lanjut tidak terjadi, sudah cukup untuk memacu tindakan," kata Ekonom LH Meyer Derek Tang.
Meski begitu, ketua Fed menekankan bahwa pemotongan suku bunga terlalu cepat atau terlalu banyak dapat berimbas pada laju inflasi, yang telah turun dari puncaknya di 7,1 persen pada Juni 2022 menjadi 2,6 persen pada Mei.
"Data yang lebih baik akan memperkuat keyakinan kita bahwa inflasi bergerak berkelanjutan menuju 2 persen," kata Powell.
Komentarnya menegaskan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan bank sentral tidak mungkin menurunkan suku bunga saat bertemu berikutnya pada 30-31 Juli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar