terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Silang Pendapat Penyebab Kematian Afif Maulana - my blog
Jul 10th 2024, 08:20, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Kasus kematian Afif Maulana, seorang remaja 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah jembatan Sungai Kuranji, Kota Padang, disorot.
Polda Sumbar menyebut bahwa Afif meninggal usai melompat dari atas jembatan Sungai Kuranji. Tetapi LBH Padang menduga Afif tewas karena sebab lain setelah dikejar polisi pada Minggu (9/6).
Dalam Liputan Khusus kumparan berjudul "Misteri Kematian Afif" yang tayang pada Senin (8/7), Indira menjelaskan setidaknya ada empat kejanggalan dalam kasus kematian Afif.
2 Pengakuan Pembonceng Afif
Saksi kunci dalam kasus kematian Afif Maulana (13 tahun) di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, akhirnya bicara. Ia adalah Aditya, pengendara motor yang membonceng Afif pada saat kejadian.
Aditya mengungkapkan bahwa kendaraan mereka ditendang oleh polisi saat melakukan pencegahan dan pembubaran aksi tawuran pada 9 Juni lalu itu. Dia mengakui bahwa dini hari itu, dia dan Afif memang hendak tawuran.
"Memang kami pergi untuk tawuran. Ada yang membawa sajam (senjata tajam) dalam rombongan kami, tapi Afif dan saya tangan kosong," katanya pada Senin (9/7).
Aditya menjelaskan bahwa awalnya Afif mengirim pesan WhatsApp (WA) untuk menanyakan informasi tentang tawuran. Setelah itu, Afif datang ke rumahnya.
"Kami sempat membuat mi di dekat pos ronda. Saat itu, para pemuda di sana sedang memasak mi bersama-sama. Saya dan Afif ikut makan bersama," ungkapnya.
"Pada sekitar pukul 01.30 dini hari, saya mengambil handphone di rumah bersama Afif. Saya bertanya posisi teman-teman kami, dan mereka menjawab bahwa mereka berada di lapangan cengkeh, jadi kami menyusul ke sana," sambungnya.
Rombongan anak-anak tawuran telah berkumpul di lapangan cengkeh yang berada di antara Kecamatan Lubuk Kilangan dan Lubuk Begalung.
"Dalam rombongan itu, hanya beberapa yang saya kenal. Selanjutnya, kami beranjak dari lapangan untuk melangsungkan aksi tawuran," lanjutnya.
Saya akui, kami memang pergi untuk tawuran, bukan untuk kondangan," kata Aditya.
Sebelum sampai di Jembatan Kuranji, Aditya menjelaskan bahwa rombongannya sempat berteriak bahwa ada sepeda motor KLX, yang dimaksud adalah para personel Ditsamapta Polda Sumbar.
Saat itulah terjadi pengejaran. Aditya mengungkapkan bahwa setelah sampai di pertengahan Jembatan Kuranji, kendaraan yang ditumpanginya bersama Afif ditendang oleh polisi.
"Kendaraan kami ditendang, saya dan Afif terguling-guling ke sebelah kiri. Kami berdua berdiri di trotoar, di pertengahan jembatan," jelasnya.
Aditya Diajak Afif Melompat dari Jembatan
Pada saat itu, terjadi percakapan antara Afif dan Aditya. Afif mengajak Aditya untuk melompat.
"Afif berkata, 'Bang, kita lompat aja, Bang'. Saya jawab, 'Enggak, Dek. Abang tidak mau lompat, Abang menyerahkan diri saja. Abang mencari handphone dulu. Jangan lompat ya, Dek'," ujar Aditya menirukan percakapannya dengan Afif.
Ketika Aditya membelakangi Afif untuk mencari handphone-nya, pada saat itulah dia diamankan oleh polisi. Dia mengaku bahwa saat diamankan, dirinya tidak melihat Afif lagi.
"Saya tidak melihat Afif lagi setelah dia bicara ingin melompat di jembatan," imbuhnya.
Aditya membantah informasi bahwa Afif dikerumuni polisi di atas jembatan.
Aditya menyebutkan bahwa saat dirinya dipiting polisi, dia sempat memberitahukan bahwa Afif ingin melompat. Namun, polisi yang dia beri tahu tidak percaya karena tingginya jembatan ke sungai.
Aditya juga menegaskan bahwa tidak benar Afif dibawa ke Mapolsek Kuranji. Hanya ada 17 terduga pelaku tawuran lainnya yang diamankan pada dini hari itu.
Dari Mapolsek Kuranji, para terduga pelaku tawuran dibawa ke Mapolda Sumbar. Lagi-lagi, Aditya menyampaikan perihal Afif yang melompat.
Kapolda Sumbar Tegaskan Afif Tewas karena Loncat ke Sungai
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, menyebut Afif Maulana menderita sejumlah luka pada bagian tubuhnya yang mengakibatkan kematian. Menurut dia, luka itu terdapat pada bagian tulang iga belakang kiri hingga paru-paru.
"Mengakibatkan tulang iga belakang kiri patah satu sampai dengan enam menusuk paru-paru kiri 11 sentimeter. Lebam mayat, setelah 9 jam mayat ditemukan. Nampak luar kiri lecet-lecet jatuh dari motor," kata dia ketika dikonfirmasi wartawan pada Minggu (7/7).
Suharyono menambahkan, luka yang diderita oleh Afif diakibatkan benturan dengan bebatuan di dasar sungai usai Afif meloncat dari Jembatan Kuranji, Padang. Dia pun membantah luka yang diderita Afif diakibatkan aksi penganiayaan oleh anggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar