terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Sultan HB X: Merapi Tak Bisa Cukupi Kebutuhan Air Warga Yogya dan Sleman Lagi - my blog
Jan 20th 2025, 13:30, by Pandangan Jogja Com, Pandangan Jogja
Kebutuhan air di Sleman dan Kota Yogyakarta tidak lagi bisa sepenuhnya dipenuhi dari sumber mata air di lereng Merapi. Kondisi ini memaksa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencari pasokan air dari luar provinsi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat memberikan sambutan pada acara "Tanam Bersama Pohon Langka" yang digelar Keraton Yogyakarta bersama Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama, Senin (20/1).
"Kami tidak bisa ambil lagi air untuk kepentingan Sleman maupun Kota. Kami ingin mencari air sampai Purworejo. Kami punya kerja sama hingga dibangun yang baru di Purworejo," ujar Sultan HB X.
Menurut Sultan, DIY membutuhkan pasokan air sebesar 800 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencapai 27.000 liter per detik. Ia juga mengungkapkan kekhawatiran akan lonjakan jumlah penduduk DIY yang diproyeksikan mencapai 4 juta jiwa pada tahun 2025-2030.
"Kami khawatir di tahun 2025-2030 penduduk di Jogja sudah 4 juta. Sehingga kami sekarang punya badan khusus menangani air," tambahnya.
Sultan menjelaskan bahwa peningkatan kebutuhan air di DIY dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, pembangunan infrastruktur, serta dampak erupsi Merapi pada 2010 yang mengurangi ketersediaan air. Kawasan barat Merapi bahkan sempat mengalami kebakaran seluas 200 hektare, yang berdampak pada kelangsungan sumber air.
Solusi yang diambil adalah mencari sumber air di luar DIY, meskipun konsekuensinya harga air akan meningkat.
"Lereng Merapi tidak akan mencukupi seperti dulu. Sebelah barat telah terbakar beberapa tahun lalu seluas 200 hektare. Itu memang kembali, tapi tidak mungkin punya kecukupan. Lebih baik tidak diambil, dijaga kelangsungannya," tegas Sultan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelestarian lingkungan di kawasan lereng Merapi untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.
"Kami berharap lingkungan itu tidak rusak tapi makin bagus, sehingga di lereng Merapi akan banyak tanaman. Dengan banyak tanaman tumbuh, mata air baru yang memungkinkan masyarakat itu juga bisa di Sleman bisa menikmati dengan baik," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar