terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

WHO Desak Akses Penuh ke Gaza Selama Gencatan Senjata Israel-Hamas - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
WHO Desak Akses Penuh ke Gaza Selama Gencatan Senjata Israel-Hamas
Jan 20th 2025, 12:46, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak akses penuh ke seluruh wilayah Gaza selama gencatan senjata Israel-Hamas yang dimulai Minggu (19/1).

WHO menegaskan kesiapan mereka untuk menyalurkan bantuan. Namun, akses yang sistematis dan tanpa hambatan adalah syarat utama untuk merespons krisis kesehatan di Gaza.

Perang yang berlangsung lebih dari setahun telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur kesehatan di Jalur Gaza.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut gencatan senjata ini sebagai "harapan besar bagi jutaan orang yang hidupnya telah hancur oleh konflik".

Menurutnya menangani kebutuhan medis yang sangat besar dan memulihkan layanan kesehatan di Gaza adalah tantangan berat.

"Mengembalikan sistem kesehatan di Gaza akan sangat kompleks, mengingat skala kehancuran dan berbagai kendala operasional yang ada," ujar Tedros, dikutip dari AFP.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY

Sebelum gencatan senjata, Israel mengontrol volume dan jenis bantuan yang masuk ke Gaza.

Kini, WHO mendesak agar semua perbatasan dan jalur logistik dibuka untuk memastikan bantuan medis bisa menjangkau seluruh populasi yang terdampak.

WHO memperkirakan biaya rekonstruksi sistem kesehatan Gaza akan mencapai lebih dari USD 10 miliar atau setara Rp 163 triliun.

"Hanya separuh dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi, dan hampir semuanya mengalami kerusakan parah. Sementara itu, hanya 38 persen pusat layanan kesehatan primer yang masih bisa berfungsi," kata WHO dalam pernyataannya.

Warga Palestina yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan saat mereka mencoba kembali ke rumah menyusul dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Khalil Ramzi/REUTERS
Warga Palestina yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan saat mereka mencoba kembali ke rumah menyusul dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Khalil Ramzi/REUTERS

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat perang mencapai lebih dari 46 ribu orang, dengan lebih dari 110 ribu lainnya terluka.

Sekitar 12 ribu orang membutuhkan evakuasi segera untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.

Selain itu, seperempat dari mereka yang terluka mengalami cedera permanen yang memerlukan rehabilitasi jangka panjang.

WHO juga menyoroti ancaman keamanan yang semakin memburuk, termasuk gangguan ketertiban oleh kelompok bersenjata, yang menghambat distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.

Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan gencatan senjata dimulai pada Minggu pukul 11:15 waktu setempat.

Tiga sandera Israel pertama yang dibebaskan dari Gaza diserahkan pada Minggu. Sementara Israel membebaskan sekitar 90 tahanan Palestina pada Senin (20/1) pagi.

Jika gencatan senjata berhasil, pertukaran berikutnya ditetapkan pada 25 Januari.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: