terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Bahlil Minta Produsen Gas Prioritaskan Kebutuhan dalam Negeri - my blog
Jan 20th 2025, 15:10, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan memfokuskan seluruh konsesi gas untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan bahan baku untuk hilirisasi.
"Saya minta izin dalam perencanaan kami ke depan, seluruh konsesi-konsesi gas yang ada di Indonesia, kami akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri khususnya energi dan bahan baku hilirisasi," ujar Bahlil dalam sambutannya dalam peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1).
Walau demikian, Bahlil mengungkap nantinya dengan kebijakan seperti ini akan ada beberapa negara lain yang tidak suka. Namun Ia tetap berpegang teguh serta tidak mengizinkan ekspor kecuali kebutuhan dalam negeri sudah tercukupi.
"Sekarang orientasi kita harus memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kalau kita belum cukup, mohon maaf sesuai arahan Bapak Presiden, kami belum mengizinkan untuk ekspor. Tapi kalau kebutuhan dalam negeri sudah cukup, kita akan melakukan ekspor," lanjutnya.
Ia memproyeksikan kebutuhan gas dalam negeri akan terus meningkat di setiap tahun. Di tahun 2034 proyeksinya mencapai 2.659 billion british thermal unit per day (BBTUD). Sementara itu kebutuhan tahun 2025 hingga tahun 2030 untuk mencukupi energi bersih adalah 1.471 BBTUD.
"Kebutuhan gas kita untuk men-cover 71 persen energi terbarukan dari 2025 sampai 2030 Itu kurang lebih sekitar 1.471 BBTUD," jelas Bahlil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar